Manado, Barta1.com – Laga panas nan menarik tersaji pada babak final U-15 Piala Kaporesta Manado di Stadion Klabat Manado, Sabtu (19/10/2019) pagi.
PS Maesa Manado berduel dengan Karame Soccer School, sama-sama menunjukkan kebolehan mengolah si kulit bundar. Pertandingan sebelumnya skor 1-1 namun tidak bisa dilanjutkan karena kondisi stadion gelap lalu ditunda Sabtu pagi tadi.
Wasit Nofri Kasalang membunyikan peluit babak pertama dimulai. Karame langsung mengambil inisiatif penyerangan melalui kapten Zunaldi bekerjasama dengan strikter tajam mereka, Seva Simbuka. Lini belakang Maesa pun berkali-kali digempur. Hanya saja Kenzy Waney dan kawan-kawan tampil kokoh menjaga pertahanan. Hingga babak pertama berakhir skor tetap 0-0.
Usai turun minum, tempo permainan kembali tinggi. Karame terus melakukan penyerangan, sedangkan Maesa sesekali melancarkan serangan balik melalui kaki Vano. Pertengahan babak kedua keputusan kontroversial diberikan wasit Nofri Kasalang yang menunjuk titik putih. Setelah penyerang Maesa diganjal di area terlarang. Namun ofisial tim Karame melihat wasit ragu-ragu memberikan penalti. Tak menerima keputusan itu para pemain dan ofisial meninggalkan lapangan.
Hampir 10 menit pertandingan terhenti. Kapolresta Manado, Kombes Benny Bawensel mendekati ofisial, pelatih dan pemain agar melajutkan pertandingan. Para pemain yang sudah di kamar ganti akhirnya kembali ke lapangan.
Tendangan penalti pun dilakukan. Libero Maesa bernomor 17 Kenzy Waney sukses menjebol kiper Karame yang dijaga Degrei Parinding. Skor pun berubah 1-0 untuk keunggulan Maesa.
Tertinggal satu gol, semangat anak-anak Karame kembali bangkit, seperti laga sebelumnya mereka juga tertinggal lebih dulu. Zunaldi Tahir-Seva Simbuka kembali melakukan umpan satu dua. Bola digiring ke kotak penalti dan pemain belakang Maesa melakukan pelanggaran.
Seva Simbuka bertindak sebagai algojo sukses melakukan tendangannya hingga skor menjadi 1-1. Bahkan sebelum babak kedua berakhir Seva kembali memperoleh kesempatan emas. Tinggal berhadapan dengan kiper Tian Kalengkongan, namun tembakan kerasnya hanya membentur mistar gawang. Babak kedua berakhir skor tak berubah. Pun tambahan waktu tidak terjadi gol bagi kedua tim sehingga dilanjutkan adu penalti.
Lima penendang Karame berhasil melakukan tugas dengan baik. Hanya satu yang gagal yakni pemain pengganti Rizia Mokoginta. Sedangkan dua pemain Maesa gagal melakukan eksekusi penalti, Munir Elong dan Filipo Moningka sehingga skor akhir 6-5.
Pelatih Karame Soccer School, Billy Adam, mengaku puas dengan penampilan anak asuhnya meski penalti yang diberikan wasit sedikit bingung. “Tapi beruntung mereka bermain taktis sesuai instruksi yang diberikan. Karena kalau dilihat permainan tim masih kami unggul. Saya berharap anak-anak jangan cepat puas mari kita tatap iven selanjutnya,” ujar Billy.
Kapolresta Manado, Kombes Pol Benny Bawensel merasa terharu dengan suksesnya iven sepakbola tersebut. “Saya berharap akan lahir bibit-bibit pemain bola dari Manado yang tak hanya berbicara di tingkat nasional tapi juga internasional. Karena kalau dilihat cukup banyak pemain yang bagus yang tampil pada final kali ini. Sekali lagi selamat kepada juara,” ujarnya didampingi Ketua Askot PSSI Manado, Jufry Rumondor, usai pertandingan.
SUSUNAN PEMAIN
Karame Soccer School
24-Degrei Parinding (kiper), 4-Handika Abdulah, 19-Gerald Giantoro, 3-Zulfikar Runtulalo, 17-Johanes Palandeng, 14-Tristan Hula, 13-Kevin Kantohe, 8-Aril Kasim, 6-Zunaldi Tahir (C), 9-Vico Supit, 10-Seva Simbuka
Pelatih: Billy Adam
Maesa Manado
30-Tian Kalengkongan (kiper), 17-Kenzy Waney (C), 2-Glen Pantouw, 3-Munir Elong, 5-Rafael Sindalangi, 14-Andika Singal, 6-Gerry Rambitan, 7-Agung Daipaha, 9-Vano Gerungan, 10-Vadel Salamun, 4-Aldi Guntur
Pelatih: Econg Mandey
Peliput: Albert P Nalang, Agustinus Hari
Discussion about this post