Manado, Barta1.com — Sejumlah Warga Masyarakat Malalayang II, melakukan aksi demo di depan Kantor Walikota Manado, kawasan Tikala, Kamis (12/09/19). Mereka menuntut penggantian oknum lurah yang dinilai melakukan perbuatan kurang menyenangkan.
“Aksi ini menuntut pemecatan atau penggantian Lurah Malalayang II,” kata Rivan Kalalo, selaku koordinator lapangan, dalam orasinya
Sikap tersebut merupakan buntut dari tindakan lurah yang menolak pemakaman jenazah Merry Kelatow di lokasi yang telah dibeli masyarakat, di Kalasey. Warga beralasan lokasi pekuburan sebelumnya, samping SPBU sudah penuh sehingga tidak bisa dipaksakan membangun kubur baru lagi.
“Padahal keluarga sudah mempersiapkan lubang kubur dimaksud. Akhirnya penguburan jenazah dipindahkan secara buru-buru dan dipaksakan di pekuburan lama di samping SPBU, meskipun sangat tidak layak dan sangat memprihatinkan sehingga tidak bisa ditimbun,” kata Rivan.
“Hal ini benar-benar melukai perasaan dan kebersamaan masyarakat, karenanya masyarakat menuntut penggantian lurah dalam waktu beberapa hari ke depan,” katanya lagi.
Wakil Walikota Manado Mor Bastiaan yang menerima pendemo mengatakan pemerintah dari tingkat kota, kecamatan, kelurahan, bahkan sampai di pucuk lingkungan semua bekerja melayani warga dengan sepenuh hati.
“Kami akan menindaklanjuti lurah yang bersangkutan, karena setahu saya yang bersangkutan baru dilantik pada 30 Agustus 2019, aspirasi ini saya akan teruskan ke bapak walikota Manado,” kata Mor. (*)
Peliput: Albert P. Nalang
Discussion about this post