Manado, Barta1.com — Kamira Energy menawarkan solusi bertema milenial dalam penanganan sampah plastik. Start up yang bergerak di bidang edukasi ini telah meluncurkan layanan mobile pengangkutan sampah rumah tangga.
Kepada Barta1.Com, Selasa (03/09/2019), CEO dan Co-Founder Kamira Energy Daniel Wurangian mengungkapkan, sejak awal berdiri Kamira Energy berkomitmen untuk mengedukasi warga agar sampah dapat diolah menjadi sumberdaya atau energi jika warga sadar untuk memilahnya sejak dari rumah.
Aplikasi Kamira merupakan produk teknologi unggulan lokal Manado yang memungkinkan masyarakat memanggil layanan jemput sampah terutama plastik dan minyak goreng bekas dengan mudah dan tanpa biaya. Plastik dan minyak goreng bekas tersebut akan diolah oleh Mitra Kamira menjadi bahan bakar.
Visi dan misi Kamira Energy menurut Daniel mengurangi jumlah sampah dari rumah tangga menuju ke TPA atau hanya dibakar. Karena TPA di Manado saat ini sudah tidak representatif dan jika sampah dibakar akan berdampak buruk akibat zat beracun dioxin dan furan hasil pembakaran.
“Saat ini, kami mengembangkan dan terus menyempurnakan salah satu pilar utama yang kami usung, yaitu Trash Point. Pengguna dapat melakukan pemanggilan kolektor sampah mitra Kamira lalu memberikan sampah plastik dan minyak goreng bekasnya dan akan mendapatkan Trash Point yang bisa dipakai untuk membeli sembako, pulsa atau membayar iuran BPJS Kesehatan,” jelasnya
Untuk mendapatkan layanan jemput ini warga hanya perlu mendaftar diaplikasi dan warga akan mendapatkan pinjaman ember berpenutup dan jerigen 5 liter untuk menampung sampah di rumah. Setelah terisi penuh warga bisa melakukan permintaan jemput sampah via aplikasi Kamira.
Sejak beroperasinya Kamira Energy awal Agustus 2019 lalu, mereka telah memiliki lebih dari 100 pengguna dan 5 perusahaan di Manado yang menggunakan jasanya. Para pengguna awal juga berharap warga lainnya bisa bersama-sama mengurangi sampah menuju TPA dan hasilnya dapat berguna bagi perputaran ekonomi lewat aplikasi Kamira.
Kamira Energy berkolaborasi dengan Bank Sampah Simfoni asuhan Marlon Kamagi dan jaringannya untuk mengolah sampah-sampah non-komersil yang tidak bisa diterima Bank Sampah. Kolaborasi juga dilakukan Kamira disosialisasi pengolahan sampah menjadi energi bersama komunitas-komunitas pecinta lingkungan di Kota Manado.
Di tahun 2019, startup yang didirikan Daniel Wurangian dan Eko Suprianto ini memiliki sejumlah rencana penting, termasuk bekerjasama dengan unsur pemerintahan dan swasta untuk turut mendukung misi Kamira soal sampah menjadi energi ini.
Misi ini lanjut Daniel butuh topangan dan kerjasama semua elemen warga kota Manado. Karena mengurus sampah bukan hanya tugas pemerintah. Melainkan wargalah yang berperan penting, dengan cara sadar memilah sampahnya di rumah dan mengirimnya untuk diolah menjadi hal yang bernilai secara ekonomi.
“Dengan pola pikir yang benar yaitu melihat sampah bukan sebagai masalah melainkan sumber daya maka Kamira bersama warga dan Pemerintah Kota Manado bisa bahu membahu mengatasi masalah sampah dari hulu hingga hilir demi anak cucu kita dan bagi kota yang kita cintai bersama ini.” tutup Daniel. (**)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post