Manado, Barta1.com – Suporter Bogor FC (BFC) Sulut United melampiaskan kekesalannya. Maklum saja, karena mareka gagal melihat aksi dua mantan bintang timnas Indonesia, Raphael Maitimo dan Cristian Gonzales.
Ya, kepastian itu setelah Panitia Pelaksana (panpel) laga kandang di Stadion Klabat Manado tidak memperoleh izin dari Polda Sulut dalam duel BFC Sulut United vs PSIM Yogyakarta, Sabtu (3/8/2019) mendatang. Maitimo dan Cristian adalah dua pemain andalah dari PSIM.
“Jujur saja setelah sepak bola Sulut cukup lama vakum, kami begitu rindu melihat aksi-aksi pemain berkelas nasional di sini. Namun sayang tiba-tiba kami mendengar duel Sulut United vs PSIM batal digelar di Stadion Klabat Manado. Kami batal melihat aksi individu Maitimo dan Gonzales,” ujar Ricky, suporter yang tinggal di Singkil.
Bagaimana tanggapan Sekretaris Tim Sulut United, Mohammad Ali Ridho? “Iya, batal main di Stadion Klabat karena ada event tahunan Manado Fiesta, dan pemecahan rekor dunia penyelaman massal oleh Wanita Selam Indonesia atau WASI. Informasi lisan dari Polda Sulut sudah diterima Local Organizing Committee (LOC) sejak minggu lalu. Dan diminta ditunda pada 6 Agustus 2019,” ujar Sekretaris Tim BFC Sulut United, Mohammad Ali Ridho, Senin (15/7/2019).
Dia mengatakan, langkah antisipasi dilakukan manajemen Sulut United dengan menyurat ke PT Liga Indonesia Baru (LIB). Kemudian dibalas dengan surat nomor 236/LIB/VII/2019 tertanggal 12 Juli 2019. Perihal Penetapan Venue Babak Pendahuluan Liga 2 2019 Sulut United vs PSIM Yogyakarta.
“Dan Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, menjadi homebase alternatif setelah Stadion Klabat, yang diajukan manajemen Sulut United ke PT LIB sebelum verifikasi pre Liga 2 2019. Pertandingan akan digelar 3 Agustus 2019 dan kick off pukul 16.30 WITA,” ujarnya.
Dia menambahkan, usulan penundaan laga untuk dimainkan pada 6 Agustus di Stadion Klabat tidak mungkin dilaksanakan karena ada laga home berikutnya, pada 8 Agustus melawan Persik Kediri. “Usulan tersebut juga tidak bisa disanggupi PSIM Yogyakarta karena jadwal mereka yang mepet,” bebernya.
Penulis : Agustinus Hari
Discussion about this post