Manado, Barta1.com – Satu per satu pemuda-pemudi necis berpakaian kemeja putih dan bawahan hitam masuk ke dalam gedung GMIM Yarden Singkil Kampung Islam, Minggu (14/4/2019). Dituntun Ketua Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ), Pdt Herlando Natalis Latuharhary STh bersama majelis jemaat dengan khusyuk berbaris dua syaf mencari tempat duduk mereka masing-masing.
Iringan piano musik menyambut mereka sambil duduk saling berhadapan 16 orang di sebelah kiri dan 16 nya lagi sebelah kanan. 32 orang calon sidi jemaat ini kemudian dengan tenang mengikuti jalannya ibadah peneguhan.
Sebelumnya, Pdt Latuharhary mengingatkan jemaat melalui khotbah dari pembacaan Alkitab Yohanes 18 : 38B hingga Yohanes 19 : 16A. “Belajar dari peristiwa jelang kematian Yesus di kayu salib, kita umat Tuhan jangan pernah takut kehilangan jabatan dan posisi karena mengikut Yesus. Jangan seperti Pilatus yang ‘cuci tangan’ di hadapan Raja Herodes. Begitu juga, sebagian umat jemaat Yahudi kala itu. Ternyata yang berteriak salibkan Yesus salibkan Yesus awalnya berteriak hosana hosana. Kita jangan menyangkal diri lalu menyalibkan Yesus,” ujar Pdt Latuharhary.
Sebagai orang Kristen, lanjut pendeta, harus berani. Benar katakan benar, salah katakan salah. “Jangan karena takut kehilangan jabatan lalu berpaling. Sama artinya, ketika kita memberikan diri pada pesta demokrasi 17 April 2019 atau Pemilu. Jangan golput, pilih sesuai hati nurani kita. Karena kadangkala karena iri hati serta dengki dan tidak melihat sebuah kebenaran dengan hati jernih merubah pilihan kita,” katanya.
Dia juga berpesan kepada 32 sidi jemaat yang baru mampu bertanggungjawab terhadap iman secara sendiri bukan lagi orang tua. “Berani pikul salib sendiri. Jadi anggota sidi jemaat harus bertanggungjawab. Jangan muncul di ibadah gereja karena peneguhan sidi. Kemudian muncul lagi ketika kawin atau muncul lagi di ibadah gereja ketika baptisan anak. Bertanggungjawab artinya memberi diri dan ambil bagian dalam pelayanan,” tuturnya.
Pdt Latuharhary 32 sidi jemaat baru ini memiliki komitmen ingin melayani Tuhan Yesus lebih sungguh. “Tampilkan sesuatu yang baru. Kalau biasa sering berbantah bantahan dengan orang tua, sekarang sudah harus dirubah,” katanya.
Disamping itu, sebagai anggota sidi jemaat yang baru dalam menunaikan tugas gereja, yakni: membangun, membarui dan memelihara keutuhan gereja. Menyaksikan dan memberitakan Injil Yesus Kristus kepada segala makhluk.
“Melayani sesama dan seluruh ciptaan demi keutuhan ciptaan Allah, perdamaian dan keadilan. Tugas-tugas tersebut dilaksanakan dengan mendayagunakan semua karunia yang telah dianugerahkan kepada kita masing-masing, baik dengan perkataan maupun dengan tindakan,” pesannya.
Prosesi peneguhan dilakukan ketika pendeta memanggil satu per satu nama sidi jemaat baru untuk menjawab ya dengan segenap hatiku didampingi orang tua dan orang tua baptisan. “Terima kasih kepada Tuhan yang boleh menuntun kami menyelesaikan masa katekisasi hingga peneguhan hari ini. Juga bagi orang tua yang boleh mendukung kami. Semoga kami dikuatkan dalam menjalakan tugas-tugas kami sebagai sidi jemaat yang baru,” ujar Deva Hari, salah satu sidi jemaat yang diteguhkan.
Peliput : Agustinus Hari
Discussion about this post