Manado, Barta1.com – Sebanyak 59 ekor tukik (bayi penyu), dilepasliarkan di Pantai Kampus B Politeknik Negeri Manado Desa Tateli, Senin (1/4/2019) kemarin. Penyelamatan tukik tersebut dilakukan mahasiswa Program Studi Ekowisata Bawah Laut (EBL) Politeknik Negeri Manado bersama dengan masyarakat setempat.
Efander Ronald Israel, salah seorang mahasiswa mengatakan, kegiatan penyelamatan ini merupakan pertama kali terjadi pantai Kampus B Politeknik. “Jenis penyu yang lepas adalah penyu lekang,” ujarnya.
Dikatakan, pelepasliaran bayi penyu itu dilakukan secara sukarela dengan tujuan untuk mengedukasi dan mengampanyekan kepada generasi muda tentang pentingnya pelestarian satwa penyu di tengah maraknya perburuan telur-telur penyu oleh orang-oranh yang tidak bertanggungjawab.
Sementara itu, Ketua Jurusan Pariwisata Politeknik Negeri Manado, Oktavianus Lintong SPi MSi, mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan Israel Cs adalah merupakan perbuatan yang sangat terpuji. Hal ini dikarenakan mereka telah menyelamatkan hewan yang saat ini sudah hampir punah.
“Penghargaan yang setinggi-tingginya diberikan kepada mahasiswa EBL yang dengan suka rela menyelamat puluhan kukik tanpa pamri,” puji Lintong.
Ketua Laboratorium Konservasi Program Study EBL, Dannie Oroh SPi MSi mengatakan bahwa ilmu yang diperloleh dibangku kuliah ternyata dapat diserap dengan baik. “Implemantasi ilmu yang diperoleh saat kuliah sudah mereka terapkan dialam, dan inilah yang kami harapkan,” ujar mantan jurnalis ini.
Editor : Agustinus Hari
Discussion about this post