Manado, Barta1.com – Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPH-PGI) mengungkapkan dukacita mendalam atas pembunuhan terhadap Pendeta Melida Zidomi STh yang sedang melakukan pelayanan di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan, 26 Maret 2019.
“Perbuatan tersebut merupakan tindakan keji dan tak beradab yang tak hanya menghilangkan nyawa korban tetapi diduga melakukan tindakan kekerasan seksual yang menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban dan seluruh masyarakat,” ujar Humas PGI, Irma Riana Simanjuntak dalam siaran pers, Rabu (27/3/2019).
Olehnya, PGI menyatakan keprihatinan atas peristiwa ini dan meminta pihak kepolisian untuk segera melakukan pengusutan secara tuntas dengan segera menangkap pelaku dan menghukum sesuai dengan hukum yang berlaku.
“Juga meminta agar dalam melakukan pengusutan, polisi dapat mempertimbangkan apakah hal ini merupakan motif kriminal murni atau ada motif lain yang mendasari. Tindak penganiayaan, kekerasan seksual dan pembunuhan terhadap seorang pendeta tak bisa begitu saja dilihat sebagai kejadian biasa, karena hal ini bisa dimaknai sebagai sebentuk teror terhadap umat yang dilayaninya. Olehnya MPH-PGI mendesak Kapolri untuk memerintahkan jajarannya mengusut tuntas kasus ini,” katanya.
PGI meminta negara untuk memberikan perlindungan yang memadai bagi perempuan dan kelompok rentan lainnya melalui perundang-undangan dalam rangka penghapusan kekerasan seksual terhadap perempuan. “Olehnya, MPH-PGI meminta pemerintah dan parlemen segera mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual menjadi Undang-undang,” ujar Irma Riana Simanjuntak.
Kronologis Terbunuhnya Pendeta
Pendeta cantik ini menjadi korban pembunuhan sadis. Mayat korban Melinda Zidemi yang merupakan pendeta muda ini ditemukan di areal kebun sawit PT PSM Divisi 3 Blok F 19 Dusun Sungai Baung Desa Bukit Batu Kecamatan Air Sugihan Kabupaten Ogan Komering Ilir atau OKI, Selasa (26/3/2019).
Mayat pendeta cantik bernama asli Melindawati Zidoni atau Melinda Zidemi ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Korban diduga sempat diperkosa oleh pelaku sebelum dihabisi nyawanya. Korban berprofesi sebagai pengurus gereja sekaligus pendeta di Sungai Baung Kabupaten OKI Sumatera Selatan.
Dodi yang merupakan teman korban mengatakan, Melinda Zidemi dikenal ramah dan baik pada warga dan pekerja di sana. “Dia sering datang dan mengajak warga ngobrol dan bercerita. Pokoknya setahu saya sangat ramah dan peduli,” kata Dodi yang merupakan pekerja PT Sawit Mas Persada.
Berdasarkan kronologi kejadian dari poilisi, korban Melindawati dan Nita Pernawan berangkat dari divisi 4 dengan menggunakan sepeda motor Honda Revo Warna Hitam List Merah menuju ke Pasar Jeti sekitar pukul 17.00.
Kedua korban pulang menuju Camp Di divisi 4, namun sebelum sampai di divisi 4 tepatnya di divisi 3, korban diadang di jalan dengan cara jalan diblokir menggunakan batang kayu balok.
Editor : Agustinus Hari
Discussion about this post