Talaud, Barta1.com – Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubuhan Laut Kementerian Perhubungan Laut, melalui Direktorat Lalu Lintas dan Amgkutan Laut menggagas program konteiner masuk desa yang bekerja sama dengan Maritime Research Institute Nusantara (MARIN) Nusantara.
Menariknya, sebelum merambah ke daerah lain, Desa Esang, Kecamatan Esang, Kabupaten Kepulauan Talaud menjadi fokus utama program konteinaer masuk desa ini.
“Untuk pengimplementasian awal, program konteiner masuk desa ini akan difokuskan pada salah satu desa di kabupaten Talaud yaitu Desa Esang,” ujar Direktur MARIN Nusantara, Muhammad Makbul, Selasa (5/3/2019).
“Setelah Desa Esang, program konteiner masuk desa ini akan bergeser lagi ke wilayah Papua seperti Boven digoel dan Memberamo,” tambah Makbul.
Makbul menerangkan, selain untuk menurunkan disparitas harga, program ini bertujuan untuk mendorong dan memastikan penyelenggaraan angkutan logistic tol laut bukan hanya dari pelabuhan ke pelabuhan tetapi sampai pada konsumen sehingga tepat sasaran.
Bahkan, masyarakat desa akan lebih mudah memasarkan komoditas-komoditas yang dihasilkan oleh penduduk desa ke wilayah lain, baik di dalam maupun luar negeri, sehingga ekonomi desa akan tumbuh dan berkembang.
Senada dengan itu, Muhamad Harif, salah satu anggota MARIN Nusantara mengatakan, program konteiner masuk desa merupakan rencana yang realistis untuk diimplementasikan agar barang yang diangkut oleh konteiner tol laut secara berjenjang dalam level konektivitas bisa diteruskan oleh kapal-kapal tol laut, kapal perintis penyebrangan dan kapal pelayaran rakyat sebagai armada semut.
Harif juga menjelaskan, konteiner masuk desa ini untuk memperkuat konektivitas ekonomi desa dan nasional melalui program nawacita dalam rangka menghadirkan Negara di beranda depan NKRI.
Terpisah, Juneidi Ontorael, warga Desa Esang mengatakan, dirinya mengapresiasi program Pemerintah Pusat yang langsung menyentuh Kabupaten Kepulauan Talaud yang merupakan daerah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Filipina.
“Keseriusan Pemerintah Pusat dalam membangun daerah perbatasan patut diapresiasi karena selama ini kami yang berada di ujung utara NKRI jarang sekali memperoleh sentuhan tangan dari pemerintah pusat,” ungkap Ontorael.
Peliput : Evan Taarae
Discussion about this post