Manado, Barta1.Com — Masa kampanye Pilcaleg menyisakan waktu kurang dari 3 bulan. Di sisa masa kampanye itu, beberapa calon legislatif alias caleg dari Partai Nasional Demokrat (Nasdem) kian intens turun lapangan dan berupaya meraih simpati masyarakat.
Di Kota Manado, incumbent yang juga wakil ketua DPD Nasdem Kota Manado, Arthur Rahasia mengaku semakin gencar melakukan sosialisasi. Dirinya bahkan sudah menyusun sejumlah strategi kegiatan selama waktu yang tersisa. Mulai dari pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) hingga ketemu tokoh masyarakat.
“Bulan pertama sosialisasi berupa pemasangan APK di seluruh titik yang sudah ditetapkan penyelenggara. Di seluruh kampung yang akan kita sasar elektoralnya. Bulan kedua, akan kita lakukan temu tokoh masyarakat yang ada di wilayah Kecamatan Singkil dan Mapanget,” kata Kakak At, sapaan akrabnya, pada Barta1 Sabtu (26/01/19).
Sementara di bulan terakhir atau Maret kata Arthur, dia bersama tim akan melakukan kegiatan door to door kerumah warga yang ada di kawasan pelayanan Manado Wawonasa Kombos. Langkah ini dilakukan di 2 Kecamatan yang menjadi Dapil-nya, Singkil-Mapanget.
Caleg DPRD Kota Manado nomor urut 2 ini, mengaku untuk segmentasi dia menyiapkan strategi jitu menggaet dukungan pemilih milenial.
“Strategi itu dibuat dengan mempelajari kebutuhan dan karakter pemilih milenial di dapil Singkil-Mapanget,” ungkap Arthur
Wajib Dikenal
Saoli Tampil, Caleg Nasdem di Kabupaten Kepulauan Sitaro menyatakan, untuk dipilih calon mesti duluan membentuk persepsi masyarakat.
“Ada terkenal, ada dikenal. Harus memahami dua kata ini karena mirip dan terkesan sama. Padahal beda jauh, terkenal belum tentu dikenal,” kata Saoli berfilosofi.
Menurutnya, dikenal sentuhannya lebih bersifat individu. Dikenal masyarakat bukan hanya nama atau profesi. Tapi juga profesi, gaya bicara, gaya berkomunikasi hingga cara berinteraksi.
“Atau mungkin awalnya hanya oleh tim sukses tapi dilanjut dengan mendatangi dan berinteraksi langsung dengan para warga lainnya. Hubungan yang dibangun adalah hubungan interpersonal. Kunci utama ada disosialisasi yang langsung saya lakukan,” kata dia.
Warga Siau, Gian Papiah, mengharapkan yang perlu diperhatikan adalah masyarakat yang berada di daerah pemilihanya sehingga jangan sampai dianggap kacang lupa kulitnya.
“Ini bumerang dan berbahaya bagi Caleg,” ujar Gian. (*)
Penulis: Albert P. Nalang
Discussion about this post