Manado, Barta1.com — Bayi M asal Kecamatan Tamako Kabupaten Kepulauan Sangihe yang diketahui sebagai orang dengan HIV/AIDS atau ODHA telah mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat Prof Kandou Malalayang Manado, setelah sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Liun Kendage Tahuna.
M, bayi laki-laki berusia 8 bulan itu, dibawa dengan kapal komersil Sabtu (1/12/2018) dari Tahuna ke Manado dengan kapal motor komersil bersama ibunya AD (32). Dia telah dirawat di RS Liun Kendage sejak 10 Oktober 2018 dan dinyatakan positif HIV oleh pihak rumah sakit.
Jull Takaliuang selaku Ketua Komisi Daerah Perlindungan Anak sempat bertutur tentang nasib M yang telah dikucilkan masyarakat bahkan keluarga karena teridentifikasi mengidap penyakit berbahaya.
“Bayi ini dikucilkan oleh komunitas di desanya dan sangat membutuhkan uluran tangan kita, dia membutuhkan popok, susu, makanan bayi, minyak telon, bedak, baju dan logistik buat ibunya,” ujar Jull.
Menurut Jull banyak masyarakat yang bereaksi negatif terhadap ODHA. Padahal penderita sangat membutuhkan dorongan semangat untuk bertahan hidup. ODHA seharusnya tidak dimusuhi kata Jull, kendati penyakitnya yang harus dijauhi.
Dirinya menilai tekanan batin dan penderitaan yg dihadapi AD sangat menyedihkan. Ketidakpahaman masyarakat tentang HIV/AIDS menjadi pangkal pengucilan terhadap para ODHA yang ada di Sangihe.
“Ketakutan tertular menjadikan penyakit ini momok yang menakutkan bagi siapa saja,” jelasnya.
Padahal anak-anak menurut Jull biasanya tertular dari orang tuanya. Penderita perlu didampingi dan ‘dimanusiakan’ kembali. Disuntik motivasi selama menjalani masa perawatan agar tetap punya semangat untuk hidup dan kembali menjalani kehidupannya.
AD ibu M mengatakan sekarang putrinya tengah dirawat di ruang isolasi. Dia juga berharap bisa mendapat bantuan dari pihak yang peduli.
“Kami ingin melihat anak ini sehat kembali, bagaimana pun sebagai orang tua saya sangat terpukul,” ujarnya. (*)
Penulis: Meikel Eki Pontolondo
Discussion about this post