Manado, Barta1.com — Lama bergelut dengan pekerjaan di Bumi Cendrawasih telah menggetarkan jiwa Indana Gabriela Runtukahu. Perempuan Minahasa itu merasa perlu berbuat lebih untuk memperjuangkan kemaslahatan Orang Papua.
Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung. Adagium itu melekat pada diri Gabriela ketika beberapa tahun terakhir bekerja di Provinsi Papua. Dalam pergelutan hidupnya di tanah rantau itu dia sering bertemu dengan masyarakat, berbaur dan menjadi bagian mereka.
“Jadi saya paham bahwa memang ada masalah serius yang perlu diperjuangkan di sana, sama halnya dengan masalah-masalah sosial yang terjadi di daerah lain seperti pendidikan, layanan kesehatan, pemukiman layak,” kata Gabriela pada barta1 Rabu (07/11/2018).
Keinginan untuk memperjuangkan hak masyarakat nampak terealisasi setelah dia mengambil keputusan terjun di dunia politik. Gabriela ikut pencalegan dan akan bertarung rebutan suara di Pemilu 2019, lewat salah satu parpol untuk ke DPR provinsi dari daerah pemilihan di Papua.
Keputusan itu diambil lewat serangkaian proses panjang. Jadi tidak serta-merta mengingat dia tinggal di negeri orang. Gabriela mengaku dia terdorong jadi calon legislatif di Papua justru karena diminta masyarakat.
“Sering bertemu dan mengenal masyarakat, kemudian mendengar dan menanggapi apa yang menjadi masalah mereka dan kemudian diminta masyarakat untuk maju jadi calon wakil rakyat, ini yang membuat saya terjun ke dunia politik,” ujarnya.
Perempuan kelahiran Tomohon 25 Agustus 1992 itu sejatinya telah mengasah kekritisan dan kepekaan terhadap nasib masyarakat sejak di bangku perkuliahan. Tahun 2012 dia dikenal sebagai aktivis kampus dan menjadi bagian dari Dewan Mahasiswa Politeknik Negeri Manado. Setahun kemudian dia mengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik.
Dunia kerjanya memang tak jauh dari masyarakat karena mantan mahasiswa program studi bangunan gedung itu berada di bidang jasa konstruksi. (*)
Penulis: Meikel Eki Pontolondo
Discussion about this post