Manado, Barta1.com–Pernah di atas panggung kampanye di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Evenson Liempepas gusar berkisah tentang kesenjangan perekonomian yang dialami masyarakat kabupaten kepulauan tersebut. Evenson, politisi muda itu, menyerukan agar masyarakat jangan gentar melawan bentuk-bentuk ketidakadilan.
“Harga minyak tanah semakin mahal dan sulit didapat, begitu pula bensin yang mahal dan tidak ada SPBU di daerah kita, bagaimana mau sejahtera kalau modelnya seperti ini,” katanya agak berang.
Lagi-lagi dengan nada tinggi, lelaki itu menyentil harga komoditas Pala yang diproduksi petani Pulau Siau. Hasil perkebunan itu katanya punya kualitas terbaik di dunia, tapi harganya merayap dan tidak menguntungkan petani. Sudah begitu, tidak ada upaya pemerintah untuk menghentikan praktik pengoplosan Pala dari luar daerah yang merusak kualitas Pala Siau.
“Jangan takut untuk melawan kalau kita mau sejahtera,” seru Evenson.
Di atas panggung kampanye dia menjelma jadi harimau. Pikirannya sering tertuju pada kehidupan sehari-hari masyarakat Sitaro yang menurut dia belum merasakan kedaulatan ekonomi. Apalagi kalangan petani Pala yang terbukti menjadi tonggak perekonomian Sitaro, namun belum menemukan kesejahteraan.
Evenson adalah kontroversi akibat aksi-aksinya di atas panggung yang tajam menyuarakan kepentingan masyarakat. Dari pola yang dia bangun itu sebenarnya menyemburat upaya untuk membuat rakyat Sitaro berdaulat di daerah sendiri.
“Kegerahan saya pada situasi ini karena sering melihat kondisi masyarakat itu sendiri, perjuangan kita untuk mengubah situasi ini adalah masuk ke dalam sistem kebijakan agar bisa mengupayakan produk-produk aturan yang melindungi rakyat,” katanya.
Dia tetap memilih jalan politik dan ikut dalam kontestasi Pilcaleg 2019 dari parpol yang akrab dengan agenda-agenda reformasi. Target Evenson, duduk sebagai wakil rakyat di DPRD Kabupaten Kepulauan Sitaro tahun depan.
“Perjuangan hanya akan berakhir bila amanah rakyat bisa dilaksanakan,” cetus dia.
Penulis: Ady Putong
Discussion about this post