Manado, Barta1.com—Politik sesungguhnya panggung pertarungan ide dan gagasan. Dan Sitaro, cukup berutung memiliki sejumlah politisi cerdas yang punya kemampuan mengarahkan pembangunan kabupaten kepulauan itu ke arah kemajuan.
Alfrets Ronald Takarendehang (ART) adalah salah satu di antaranya. Sosok Sarjana Ekonomi dan ahli akuntansi ini dapat dikategorikan sebagai politisi petarung yang memilih mengedepankan ide dan gagasan dalam semangat restorasi.
Diwawancarai di Manado, Selasa (30/10/2018) di seputar visinya tentang Revitalisasi Bidang Kelautan dan Perikanan, politisi yang juga sukses dalam dunia usaha ini mengatakan, harusnya Kabupaten Kepulauan Sitaro bisa meraih kemakmuran dari kekayaan laut yang melimpah.
“Sitaro punya potensi perikanan tangkap kurang lebih 32.460 ton ikan, dan potensi lahan budidaya tambak seluas 1500 ha. Disayangkan hingga kini sector tersebut belum memberikan peruntungan lebih, bahkan masih tergolong usaha kecil dan tradisional,” paparnya.
Ini sebabnya kata Takarendehang, ke depan pemerintah harus lebih serius menggarap pontensi kekayaan laut Sitaro.
“Perlu ada revitalisasi bidang kelautan dan perikanan,” ungkap politisi yang kembali bertarung dalam Pilcaleg 2019.
Dikatakannya, sebagai daerah kepulauan, Kabupaten Sitaro memiliki potensi sumber daya kelautan dan perikanan yang melimpah, hal ini membuka peluang bagi kegiatan ekonomi berupa ekspor produk hasil perikanan baik segar maupun olahan serta wisata bahari.
“Perlu ada aksi nyata dari Pemerintah Daerah untuk membangun daerah ini menjadi daerah yang maju sektor kelautan dan perikananya,” tandas dia.
Sementara prospek usaha perikanan yang bisa dikembangkan di Kabupaten Sitaro, kata Takarendehang, diantaranya, pancing tuna, huhate, purse seine, pancing ulur, pancing dasar, bagan, dan lain-lain.
Dalam perhitungan ungkapnya, sector perikanan Sitaro bila dikembangkan dengan benar bisa meraih hasil dikisaran 300 miliar rupiah sampai 400 miliar rupiah pertahun.
“Dengan angka pendapatan sebesar itu, dapat kita bayangkan bagaimana dampaknya bagi pertumbuhan ekonomi di kabupaten Sitaro. Ini sebabnya, ke depan pemerintah daerah harus bisa berkonsentrasi penuh mengembangkan sektor perikanan ini,” ujar politisi yang kini maju bersama Partai Nasdem.
Selain itu kata dia, Kabupaten Sitaro berpeluang mengembangkan usaha, rumput laut, karamba jaring apung dan mentimun laut atau teripang.
Langkah-langkah strategis pengembangan sector kelautan dan perikanan, jelas Takarendehang, meliputi pembangunan infrastruktur penunjang di bidang tersebut, revitalisasi yang bertumpu pada sektor perikanan tangkap dan budidaya laut, kemudahan investasi, pengembangan jaringan usaha yang kompetitif, menyiapkan regulasi yang menguntungkan semua pihak.
“Intinya, langkah politik saya salah satunya adalah mendorong pembangunan sector kelautan dan perikanan. Kabupaten Sitaro yang maju dan berdaya saing hanya bisa terwujud bila kita bisa meraih peruntungan dari kekayaan laut kita yang melimpah itu,” ujar Takarendehang.
Di lain sisi, Takarendehang punya komitmen dengan perjuangan menaikan harga pala. “Itu sudah menjadi ikhtiar politik saya. Kalau tidak lewat lembaga eksekutif, kita bisa memperjuangannya melalui lembaga legislatif,” ujarnya.
Kendati dihadang perlawanan yang massif di ajang Pilkada 27 Juli 2018 lalu —yang menempatkan pasangan ART Juara (Ronald Takarendehang- Rudolf Parera) di posisi kedua—baginya, nasib ribuan petani pala Kabupaten Sitaro wajib terus diperjuangkan.
Pasca Pilkada 27 Juli lalu, harga pala kembali ambruk di bawah Rp. 50.000 per kg. Padahal sebelumnya, upaya sosok politisi yang akrab disapa Ronald ini dalam melobi pasar pala Eropa, harga pala mulai melambung di atas Rp 60.000 per kg.
“Harga Pala bisa naik apabila pemerintah bekerja keras melindungi kualitasnya. Ini sebabnya saya berkomitmen terus memperjuangkan kenaikan harga pala lewat lembaga legislatif. DPRD perlu mendorong pemerintah daerah untuk konsen pada masalah perbaikan nasib ribuan petani pala Sitaro,” ujar dia.
Dikatakan, niatnya kembali melangkah ke panggung politik didorong oleh semangat mensejahterakan rakyat, diantaranya mendorong harga pala ke level terbaik, selain itu menyangkut normalisasi harga bahan bakar minyak.
Khusus untuk Pala, menurut Ronald bila harganya naik tentu akan ber-multiplier effect pada sektor-sektor lainnya. (*)
Penulis: Iverdixon Tinungki
Discussion about this post