MANADO, BARTA1.COM – Tepat pukul 9.30 WITA, Auditorium Politeknik Negeri Manado (Polimdo) dipenuhi sekitar 1200 orang. Direktur Polimdo, Ir Ever Slat, ST beserta jajaranya disambut dengan tarian kabasaran dari Jurusan Pariwisata ketika hendak masuk dalam ruangan festival seni dan budaya nusantara.
1.200 peserta yang dihadiri dari mahasiswa, pegawai, dosen-dosen dari 6 jurusan yang ada, kemudian Ikatan Alumni (IKA) Polimdo, pimpinan-pimpinan Polimdo dan mewakili Pemkot Manado yakni Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Dr Deisy Lumowa MSi dan Sekretaris Dinas Pariwisata Manado, Ferry Woy ST.
Festifal Seni dan Budaya Nusantara Polimdo juga dihadiri 2 turis Jerman. Mereka sanggat antusias mengkuti kegiatan itu yang memiliki tujuan untuk menangkal radikalisme dan menjunjung tinggi kebinekaan.
Acara dibuka dengan salam dari berbagai budaya seperti: Minahasa, Bolaang Mongondow, Toraja, Bali, Sangihe, Gorontalo, Batak, Makassar, dan Papua, disertai persediaan makanan khas daerah oleh setiap jurusan Polimdo.
“Hari ini saya sangat senang dengan adanya Festival Seni dan Budaya. Ini adalah bagian proses pembelajaran dan mata kuliah umum yang wajib diajarkan kepada mahasiswa seperti Pancasila, Bahasa Indonesia, agama dan kewarganegaraan. Mengajarkan nilai-nilai tersebut di ruang kelas kadangkala tidak membuat mahasiswa mampu untuk menyerap nilai-nilai tersebut,” ujar Direktur Polimdo Ever Slat.
Ia juga menyampaikan bahwa hari ini proses pembelajaran untuk menolong mahasiswa dan kita semua dengan menghayati nilai-nilai luar biasa dari 4 mata pelajaran yang diperagakan melalui pentas seni dan budaya.
“Menghargai bahwa kita berbeda tapi satu dalam sebuah bangsa, kita berbeda tapi kita satu keluarga Polimdo. Kita berbeda tapi kita satu di kota ini. Kiranya perbedaan–perbedaan ini bisa menolong kita semua untuk semakin maju,” ujarnya.
Ia menambahkan, peristiwa hari ini menjadi momentum penting bagi perkembangan pendidikan Polimdo. “Dimana Tuhan berkenan pertama kali kegiatan Festival Seni dan Budaya Nusantara dilaksanakan Polimdo. Ini merupakan inovasi pembelajaran, guna menyampaikan nilai-nilai luhur kepada mahasiswa berlandaskan pada UU 1945 dan Pancasila, sehingga mempererat persatuan dan kesatuan yang di Polimdo,” papar Ever.
Deisy Lumowa mengungkapkan ini merupakan suatu kebangaan bagi dirinya yang diundang dalam kegiatan Festival Seni dan Budaya Nusantara. “Saatnya kita memperkokoh nilai kebudayaan yang kita miliki sebagai bangsa yang majemuk yang kaya akan keragaman. Saya berharap kegiatan seperti ini akan terus menerus dilaksanakan sebagai sebuah penambah ingatan bagi masyarakat tentang bagaimana menghargai dan melestarikan kekayaan seni budaya yang kita miliki,” bebernya.
Festival Seni dan Budaya Nusantara merupakan contoh kegiatan yang sangat baik dan luar biasa, yang menandakan sebuah bangsa, sebuah daerah harus kembali kepada identitasnya menjaga, bersatu untuk mencapai suatu tujuan yang sama. “Mari perkokoh intoleransi, jaga NKRI kita,” pesan Lumowa mewakili Walikota Manado.
Peliput : Meikel Pontolondo
Discussion about this post