MANADO, BARTA1.COM – Panitia pelaksanaan Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental (PKN) tahun 2018 dan Bulan Pemantapan Gerakan Nasional Revolusi Mental (BP-GNRM) terus mematangkan berbagai persiapan hajatan nasional tersebut.
“Kita harus siapkan sebaik-baiknya mengingat Pak Presiden Joko Widodo bakal hadir. Sampai hari ini belum pembatalan,” ujar Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Sulut, Edison Humiang, Senin (15/10/2018).
Humiang langsung melakukan evaluasi kesiapan setiap SKPD terkait yang masuk dalam kepanitiaan.
Pada rapat tersebut juga membahas lokasi pembukaan yang dicanangkan di Lapangan KONI Manado. “Disamping itu juga, kami membahas bagaimana pusat kosentrasi kedatangan Presiden serta rombongan yang akan jadi pusat kesiapan ekstra, khususnya dalam segi pengamanan,” tutur mantan Sekretaris Kota Bitung tersebut.
Diketahui, Pekan Kerja Nyata Revolusi Mental Indonesia tahun 2018 mengangkat tema: Revolusi Mental Untuk Indonesia Satu, Mandiri dan Melayani. Adapun kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam menyemarakan gerakan revolusi mental, yakni gerakan Indonesia melayani, gerakan Indonesia bersih (9 Oktober), gerakan Indonesia tertib (18 Oktober), gerakan Indonesia Mandiri (19 Oktober) dan gerakan Indonesoa bersatu (20 Oktober).
Dalam gerakan Indonesia melayani, Pemprov Sulut melaksanakan gerakan aksi nyata berupa: pembuatan E-KTP bagi pemilih (didalamnya pemilih pemula) di 15 kabupaten/kota se-Sulut oleh Dinas Catatan Sipil mulai 1-25 Oktober 2018 sebanyak 3000 E-KTP yang akan diserahkan pada 26 Oktober 2018.
Kemudian pengurusan 1000 sertifikat tanah bagi masyarakat di 15 kabupaten/kota oleh ATR BPN mulai 15 oktober 2018. Lalu ada juga pelayanan pembuatan 500 SIM dengan metode mobile kerjasama Polda Sulut dan Dinas Perhubungan Sulut setiap hari kerja, Sabtu-Minggu sampai dengan 23 Oktober 2018.
Peningkatan Mall Pelayanan Publik di Bitung dan Tomohon sepanjang bulan Oktober 2018. “Sementara acara puncak pada 26-28 Oktober diagendakan acara PKN-Revmen yakni, forum dialog bela negara, forum dialog pembaruan kebangsaan, pembukaan PKN-Revmen, pemutaran film dan bedah film, seminar tentang ada dan kepercayaan, rembuk nasional (5 gerakan). Tak lupa juga pameran inovasi pelayanan publik dan inovasi kreatif anak bangsa, pementasan seni dan budaya daerah dan kontemporer serta karnaval budaya,” kunci Humiang.
Penulis : Agustinus Hari
Discussion about this post