SANGIHE, BARTA1.COM – Pulau Kahakitang merupakan salah satu desa di Kecamatan Tatoareng, Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dikenal dengan keindahan pulau, pantai, serta hasil kekayaan laut, tak cukup membuat warga Kahakitang hidup dalam gelimang berkah. Namun demikian hampir setiap tahunnya kekeringan sering melanda mereka, dan hujan seakan menjadi satu-satunya paling berharga pada situasi itu.
Sudah beberapa minggu ini warga Kahakitang menjerit akibat krisis air bersih, beberapa warga menuturkan pada kondisi seperti ini masyarakat memang sangat menderita karena jauhnya mengambil air minum.
Tak heran, jarang mandi sering terjadi, bahkan bangun pada pukul dua malam untuk mengambil persediaan air menjadi hal biasa hanya untuk mendapatkan segelon air bersih.
Wilem Lomboh, warga setempat menuturkan, kekeringan kali ini adalah yang paling parah dari beberapa tahun terakhir.
“Tidak seperti sekarang ini, dulu meskipun panas berkepanjangan debit air tetap di atas normal, turun pun tidak seberapa. Bila dibandingkan saat ini, debit air menurun drastis bahkan kondisinya mengkhawatirkan,” kata Lomboh.
Bahkan beberapa warga lainnya yang tinggal di pulau terbesar klaster Tatoareng tersebut, menerimanya dengan ketabahan. Sebab memang kekeringan adalah tantangan yang hampir tiap tahun datang menimpa mereka.
“Meskipun dalam kesulitan air, kami masih boleh bertahan hidup, kendatipun dengan keadaan seperti ini. Namun demikian kami tetap bersyukur kepada Tuhan agar dapat melewatinya,” ucap warga yang biasa dipanggil Ara Mariang.
Tak cukup menerima kenyataan. Pemerintah pun didesak untuk segera turun tangan menangani persoalan ini. Sebab ada beberapa proyek sarana air bersih di Pulau tersebut terkesan mubasir. Hal demikian disampaikan tokoh muda Kahakitang, Arifin Manumpil, Kamis (11/10/2018).
Manumpil meminta agar pemerintah secepatnya turun tangan memberikan bantuan guna meringankan warga dari persoalan itu.
“Intinya pemerintah harus segera mengatasi masalah ini. Kemudian segera membangun sarana air bersih. Berikut juga menuntaskan masalah proyek air bersih di Ene Mitung yang sampai sekarang mubasir,” ujar Manumpil.
Jarak dari Ibukota Sangihe, Tahuna ke Pulau Kahakitang sejauh 33,67 mil, atau bila ditempuh dengan perahu biasa transportasi angkutan laut memakan waktu 3 jam perjalanan, sedangkan bila menggunakan kapal cepat, memakan waktu kurang lebih satu jam.
Peliput : Rendy Saselah
Discussion about this post