Sitaro, Barta1 — Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Fidel Malumbot SSos menegaskan dalam setiap perhelatan pesta demokrasi baik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) maupun Pemilihan Calon Legislatif (Pilcaleg), tidak yang namanya dianaktirikan atau dianakemaskan.
Hal ini disampaikan Malumbot saat menanggapi sorotan politisi Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Sitaro, Denny Salindeho dalam rapat koordinasi pelaksanaan kampanye Pemilu 2019, yang dilaksanakan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sitaro belum lama ini.
Dikatakan Malumbot, tidak ada anak tiri dan anak emas, sebab menurutnya semua sudah dewasa.
“Dan selama ini terlebih dalam moment pilkada lalu, sejak masih berstatus sementara yakni Panwaslu, kami tetap menjalankan tugas dan tanggungjawab sesuai dengan rambu-rambu atau aturan yang ada,” kata Malumbot.
Apalagi saat ini dalam menghadapi Pemilu 2019, dengan bertransformasinya Panwaslu menjadi Bawaslu, maka akan semakin memberikan ruang bagi pihaknya dalam melakukan tindakan tegas bagi setiap peserta Pemilu.
“Tentunya kami berharap kerjasama kita semua terlebih peserta pemilu yakni partai politik dalam pelaksanaan kampanye. Dan menurut kami tidak ada partai besar atau partai kecil, sebab semua sama sebagai kontestan dalam ajang demokrasi,” tukas Malumbot.
Sebelumnya, Salindeho yang juga sebagai caleg Partai Gerindra ini mengkritisi soal pengawasan, yang menurutnya terkesan pilih kasih.
“Sebagaimana pengalaman lalu, kalau partai besar tidak ditindaki, tapi kalau partai kecil langsung ditindaki, sehingga kesannya ada yang dianaktirikan dan ada anak emas,” tutur Salindeho.(*)
Peliput : Stenly Rein Mes Gaghunting
Discussion about this post