SITARO, BARTA1.COM — Ekspresi cinta tanah air Indonesia selalu punya cara dan warna tampil yang beragam. Di Nusa Tenggara Timur, bocah Johanis Gama Marshal Lau, memanjat tiang bendera setinggi 15 meter untuk menyelamatkan prosesi upacara bendera Merah Putih di Pos Lintas Batas Negara Terpadu Motaain di Kabupaten Belu.
Aksi yang viral di seluruh dunia itu menurut Budayawan Erick MF Dayoh tak saja menyuguhkan apa yang disebut sebagai patriotisme, tapi juga tentang tanggungjawab, tentang keberanian yang sejati, tentang pengorbanan yang sesungguhnya, dan sebuah contoh mengharukan dari sebuah integritas.
“Saya hanya ingin melihat Merah Putih tetap berkibar,” ucap lugu siswa sebuah Sekolah Menengah Pertama itu.
Untuk aksi ini, jutaan manusia Indonesia meneteskan air mata haru.
Sementara di Pulau Siau, Kabupaten Kepulauan Sitaro, ekspresi cinta tanah air Indonesia juga tampil dengan warna yang lain. Fernando Karel, Lurah Paniki, Siau Barat bersama 5 warga penyelam dari Siau Divers diving center Padepokan Sasahara Ondong memilih merayakan detik-detik proklamasi di dasar laut pantai Bulele, Siau Barat.
Aksi yang ditunjukan Fernando Karel, Hans Tompo, Heddy Tadete, Hardy Basare, Adolof Lahamendu, dan Buyung Mangangue ini juga sebuah ekspresi yang unik dalam merespons nilai-nilai proklamasi.
“Sebagai bangsa bahari, kami memilih menghayati hari kemerdekaan di tengah keindahan alam laut, sekaligus ingin mengingatkan betapa indah dan berharganya alam laut kita,” ’ ujar Buyung Mangangue.
Tentang patriotisme, tentang tanggungjawab, tentang keberanian yang sejati, tentang pengorbanan yang sesungguhnya, tentang integritas, tiba-tiba terasa menjadi tema menakjubkan di tengah perayaan 73 Tahun Indonesia Meredeka. (*)
Penulis: Iverdixon Tinungki
Discussion about this post