Minut, Barta1.com — Kepercayaan rakyat untuk memimpin Kabupaten Minahasa Utara di periode kedua adalah tanggung jawab besar yang berada di pundak Joune Ganda. Bupati terpilih hasil Pilkada 2024 itu mengaku siap menjawab amanah dan tantangan selang 5 tahun ke depan.
“Daerah ini kaya. Kita punya tambang, sektor pertanian dan perkebunan yang melimpah. Itu merupakan modal hebat,” kata Joune Ganda saat berpidato di Rapat Paripurna DPRD Minut, Rabu (5/3/2025).
Dengan modal itu, dia yakin perekonomian Minahasa Utara akan bergerak lebih dinamis dan mampu mengatasi berbagai tantangan global. Lebih dari itu, Minahasa Utara bisa mandiri dan tak kalah hebat dengan daerah-daerah lainnya di Sulawesi Utara.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri. Mari sama-sama buat Minut semakin hebat,” kata Joune di hadapan wakil rakyat di Gedung DPRD.
Joune James Esau Ganda dan Wakil Bupati Kevin William Lotulung meraup suara terbanyak di Pilkada tahun lalu. Saat berpidato di DPRD, Joune lebih dari cukup menyadari Minahasa Utara punya modal lebih dari cukup untuk melakukan penetrasi pada kesejahteraan masyarakat.
Sejak lama komoditi perkebunan menjadi andalan pertanian Minut. Kelapa, pala, cengkeh, kakao, dan aren merupakan komoditas utama merupakan tumouan utama sub sektor perkebunan. Luas areal tanam kelapa di Minut menyentuh 36.862 hektar, relatif lebih luas dibanding daerah lain di Sulut. Sentra produsen kelapa berada di Kecamatan Kauditan, Dimembe dan Likupang Selatan.
Produksi Pala Minut juga telah beredar di pasar internasional. Tak salah mengatakan Minahasa Utara telah mencapai swasembada Pala dengan produksi sebesar 555,85 ton pada 2023. Produsen pala terbesar berada di Kecamatan Talawaan yang mampu memproduksi 124,98 ton per tahun dan
Dimembe 79,53 ton per tahun.
Sementara tanaman hortikultura ikut menjadi penopang perekonomian petani Minahasa Utara. Komoditas hortikultura tanaman semusim yang diproduksi di Minahasa Utara di antaranya cabe rawit, melon, tomat, terung, semangka, cabai merah keriting, kacang panjang dan beberapa jenis yang lain.
Tak kalah besar adalah tanaman hortikultura tahunan yang diproduksi seperti pisang, mangga, pepaya, rambutan, durian. Khazanah buah-buahan itu tersebar di Talawaan, Kalawat, Likupang, Wori dan Kema.
Selain perkebunan, perut bumi Minut juga menyimpan kandungan mineral emas dan pantai-pantainya memiliki keelokan yang mampu menarik kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara. (*)
Peliput:
Rolandy Dilo
Discussion about this post