Manado, Barta1.com – Sebuah baliho berukuran 2 × 1 bertuliskan CT – SCAN (merupakan salah satu teknologi medis yang penting dalam dunia kesehatan), dibarengi dengan tulisan ‘Caring Those Special Children’ yang artinya merawat anak-anak istimewa terpampang jelas di lantai 3 Pasar Bersehati Manado, Sabtu (1/03/2025).

Bahkan pada baliho itu dilengkapi dengan gambar yang bertuliskan BAYMAX, sebuah robot cerdas yang mengobati orang – orang sakit secara fisik maupun psikis, yang ditayangkan dalam film pendek dengan cerita fiksi.

Tak sampai di situ saja, rupanya pada bagian akhir dari baliho tersebut terdapat tulisan ‘Building A Healthier Future For Every Kid By Maximizing Their Healthy Lifestyle’ yang artinya membangun masa depan yang lebih sehat untuk setiap Anak dengan memaksimalkan gaya hidup sehat mereka.

Baliho itu rupanya gambaran program sekaligus edukasi dari mahasiswa Kedokteran yang tergabung dalam organisasi Asian Medical Student’ Association (AMSA) Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) yang berkerja sama dengan komunitas Dinding Manado.

Putri Limbong, Project Officer CT-SCAN 2025 AMSA Unsrat kepada Barta1.com mengatakan program pembelajaran ini dilaksanakan dalam rangka membantu adik-adik di sini untuk bisa menambah pengetahuan mereka, terkait dengan kesehatan.
“Jadi, ada beberapa materi yang disampaikan di sini, pertama berkaitan dengan prilaku hidup bersih dan sehat, kemudian ada pembelajaran kesehatan mental, dan khusus juga bagi kelas kecil dan besar ada pembelajaran kesehatan reproduksi,” ungkap Putri sambil tersenyum.
Menurutnya, apa yang diajarkan hari ini sebenarnya basic (dasar) yang terkadang dilupakan oleh orang banyak. “Jadi, kami di sini mengajarkan anak-anak di sini seperti halnya di pendidikan formal.”
“Sekali lagi visi AMSA Unsrat pada kegiatan saat ini adalah, untuk membantu adik-adik, apalagi banyak yang tidak mendapatkan pendidikan yang layak, jadi kita datang ke Dinding Manado untuk mengajar, membantu dan meningkatkan kualitas dalam pendidikan mereka,” ucapnya.
Selain itu, Putri menyebut, ini adalah program perdana yang dilakukan oleh AMSA Unsrat bersama Dinding Manado, yang sebelumnya pernah berkegiatan, tapi itu di Panti Asuhan dan Yayasan Anak Kanker, namun di Dinding Manado juga ketika dilihat sangat perlu diberikan pengetahuan terkait kesehatan, maka dari itulah kenapa AMSA hadir di sini.
“Proses pembelajaran kami akan dilaksanakan selama 2 kali, tepatnya hari ini 1 Maret 2025, kemudian juga 8 Maret 2025, metodenya masih sama, tapi untuk hari terakhir ada kegiatan memories (kenangan), di mana kami akan menyediakan sebuah baliho kosong untuk ditandatangani dan di cap tangannya sebagai bentuk kenang-kenangan bagi Dinding Manado,” jelas Putri sembari menyebut panitia yang hadir pada kegiatan kali ini berkisar 50 orang.
Begitupun dengan Ketua Bidang Organisasi AMSA Unsrat, Elsa Dumagolda Silalahi, melihat koordinasi kegiatan pada hari ini sangat baik, cuman menurutnya ada hal yang tidak terpikirkan seperti hujan.
“Sekalipun hujan beruntungnya teman-teman panitia tetap bersemangat untuk mengajar. Sebelumnya kepedulian kita kepada anak-anak yang berkebutuhan khusus, yayasan kanker, tapi kami anak – anak di Dinding Manado juga membutuhkan Special Care (perawatan kesehatan) dari teman-teman yang ada,” tutur Elsa.
Maka dari itu, mahasiswi berparas cantik ini mengharapkan, setelah kegiatan ini ada teman-teman dari AMSA Unsrat, setelah kegiatan ini, bisa kembali di minggu-minggu selanjutnya untuk datang mengajar lagi.
Di tempat yang sama pula, Ketua Dinding Manado Rexy Lakat, melalui Sekretaris Dinding Manado Nazwa Mathias, mengucapkan banyak terima kasih atas pengetahuan dan perhatian dari kakak-kakak AMSA Unsrat terhadap anak-anak di Dinding Manado.
“Semoga apa yang telah diberikan bisa membawa manfaat yang penting bagi anak-anak dalam menjalani kehidupan mereka sehari-hari, sekali lagi mau mengucapkan banyak terima kasih bagi kakak-kakak AMSA Unsrat,” ucap Nazwa sambil tersenyum.
Mengenal lebih dekat dengan AMSA Unsrat
Project Officer CT-SCAN 2025 AMSA Unsrat, Putri Limbong, menjelaskan bawah AMSA ini kepanjanganya adalah Asian Medical Student’ Association. Organisasi ini dibentuk untuk memberitakan atau mengajarkan mengenai kesehatan bagi banyak orang.
“Banyak yang menjadi target oleh AMSA, bukan hanya anak-anak saja, ada juga orang tua seperti lansia, anak-anak muda, dan anak-anak sekolah. Jadi, AMSA ini sesuai dengan namanya ada medical (ilmu pengetahuan atau praktik kedokteran) yang ke manapun dan di mana pun kami akan mengedukasi masyarakat kecil hingga luas, menganai kesehatan,”ungkap Putri.
Berkaitan dengan Organisasi AMSA sendiri ada di setiap perguruan tinggi yang memiliki Faklutas Kedokteran, dan AMSA Unsrat sendiri sebenarnya sudah ada sejak tahun 2007, namun sempat fakum, tapi aktif kembali di tahun 2015 hingga saat ini. Dan anggotanya secara keseluruhan saat ini, mencapai 200 orang. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post