Talaud, Barta1.com – Politik uang atau money politic merupakan isu yang kerap terjadi di setiap kontestasi politik di tingkat manapun. Bahkan praktik politik uang ini disebut menjadi ancaman serius yang bisa merusak tatanan demokrasi.
Mengapa masyarakat perlu diberikan pemahaman tentang tentang ancaman politik uang?
Dalam pesta demokrasi, politik uang ibaratnya seperti virus yang sangat mematikan dan ini sangat rentan bagi masyarakat khususnya di wilayah pedesaan. Hal ini diungkapkan oleh Ketua GP Ansor Manado, Junaidi Maskromo, S.Hi dalam pemaparan materi sosialisasi di Lapas kelas III Lirung, Sabtu (16/11/2024).
Mengapa hal ini sangat rentan di wilayah pedesaan?
Kata Junaidi, salah satu indikatornya adalah masalah ekonomi serta kurangnya edukasi tentang bahayanya politik uang, membuat masyarakat menerima saja apa yang di berikan oleh tim sukses dari para bakal calon tanpa mengetahui efek yang di timbulkan apabila mereka salah dalam memilih pemimpin.
“Mereka tidak memikirkan dampak terburuk dari tindakan mereka yang asal memilih pemimpin karna uangnya, apalagi jika pemimpin tersebut tidak kompeten sebagai pemimpin dan hanya mengejar jabatan tanpa memikirkan masyarakatnya, hal tersebut tentu saja akan berdampak pada kehidupan masyarakat,” ucapnya.
Sosok pria yang sangat akrab dengan awak media ini menuturkan, money Politic atau politik uang merupakan praktik yang merusak demokrasi dan integritas Pilkada.
“Hal ini menjadi ancaman serius bagi keadilan dan kepercayaan publik pada hajatan pesta demokrasi. Perl adanya upaya untuk mendeteksi serta melawan politik uang tersebut,” tegas Junaidi.
Kepada peserta kegiatan sosialisasi dan pendidikan pemilih, ia menegaskan praktik ini terjadi ketika para bakal calon atau partai politik yang memberikan sejumlah uang atau imbalan lainnya kepada pemilih untuk memenangkan suara atau mempengaruhi hasil Pilkada.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahayanya politik uang dan pentingnya integritas Pilkada
“Salah satu langkah yang perlu diambil adalah dengan menggelar sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya memilih calon pemimpin berdasarkan visi dan misinya, bukan karena imbalan materi semata,” ungkapnya.
Tak hanya itu, kata Junaidi, dalam upaya ini sangat diperlukan keterlibatan masyarakat dalam pengawasan di lapangan dan segera melaporkan jika didapati praktik politik uang.
Ia juga menekankan pentingnya kerjasama berbagai pihak dalam memberantas praktik serta memberikan efek jerah terhadap oknum-oknum yang masih saja memakai cara licik seperti politik uang untuk mendapatkan suara dari rakyat.
Peliput : Evan Taarae
Discussion about this post