Manado, Barta1.com – Ekspedisi 60 Gunung di Sulawesi Utara menjadi misi dari beberapa penggiat alam yang tergabung dalam Planning Jelajah. Satu di antaranya adalah Frederik Octavianus Taliwongso, yang setiap Minggunya melakukan pendakian.
Dari satu Gunung ke Gunung lainnya, Frederik dan kawan-kawan terlihat antusias melakukan perjalanan hingga membuka jalur yang baru, ketika menjejaki Gunung yang kurang dikunjungi oleh setiap pendaki.
Bahkan belum lama ini, tim Planning Jelajah telah melakukan perjalanan ke Gunung Sempu, melalui Desa Tumaratas, Kecamatan Langowan Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
“Sempu menjadi salah satu target kami dalam ekspedisi, mengingat belum ada tim dari Planning Jelajah mencapai puncaknya. Maka kami mencobanya dengan membuka jalur yang baru, dengan membongkar ranting-ranting rotan berduri,” ungkap Frederik kepada Barta1.com, Kamis (19/09/2024).
Gunung yang memiliki ketinggian 1611 MDPL itu, menurut Frederik, medannya tidak terlalu menantang seperti Gunung-Gunung ekstrem lainnya, yang ada di Sulawesi Utara.
“Kami mencoba membuat jalur yang baru dengan melewati 2 bebukitan. Sambil membersihkan ranting, serta memberikan tanda untuk menuju puncak Sempu dengan memakan waktu 1 jam lebih, namun ketika balik rupanya ada jalur yang lebih landai dan mudah untuk dilakukan pendakian,” ujar Frederik sambil tersenyum, ketika mengingat perjalanannya itu.
Menurut pemuda kelahiran Manado, 9 Februari 2000, bahwa Gunung Sempu ini masih terlihat asri akan flora dan faunanya. “Selama perjalanan kami melewati berbagai tumbuhan hijau. Sedangkan hewan yang kami lihat itu, berupa burung mandar atau sering dikenal orang Sulawesi Utara adalah weris.”
“Selain alamnya yang masih asri. Setiap pengunjung bisa melihat keindahan Gunung Soputan dari Puncak Gunung Sempu, serta hijau-nya pepohonan,” ucapnya.
Alam selalu memberikan ketenangan dan kedamaian, serta dapat menghilangkan stres bagi setiap pengunjungnya, begitupun dengan Gunung Sempu sendiri.
“Jadi, sangat baik bagi pemula untuk melakukan pendakian di Gunung Sempu, sekalipun medannya tidak terlalu menantang, sedianya juga harus mempersiapkan fisik dan mental, kemudian logistik yang memadai,” jelasnya.
Gunung yang memiliki jarak 54,4 KM dengan Ibu Kota Sulawesi Utara, yakni Kota Manado itu, bisa ditempuh dengan menggunakan roda dua maupun empat dengan waktu 1 Jam 48 menit untuk tiba di Wale Ta Waya, tepatnya berada di kaki Gunung Sempu.
“Ketika tibah di Wale Ta Waya, kemudian melanjutkan tracking menuju basecamp elas wangker dengan memakan waktu sejam saja,” terangnya.
Jika ditanya berapa biaya yang digunakan untuk melakukan pendakian di Gunung Sempu, Frederik menjawab, secara pribadi hanya sebesar Rp. 200.000 sudah bisa mencapai Gunung tersebut. “Apa lagi memiliki rekan-rekan untuk bisa patungan dalam melakukan perjalanan, sehingga lebih dimudahkan dari segi logistik dan pembiayaan bahan bakar kendaraan,” singkatnya.
“Intinya, dalam melakukan pendakian akan memiliki ceritanya tersendiri, baik itu tantangan, kekayaan alam seperti flora dan fauna, serta keindahannya. Begitupun dengan Gunung Sempu, Gunung ke-15 yang saya kunjungi, ” pungkasnya. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post