Manado, Barta1.com – Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Haji sudah memasuki tahapan keempat. Hal itu, disambut baik oleh Kepala Kanwil Sulut, H. Sarbin Sehe,S.Ag, M.Pd.I
“Kami memberikan apreasiasi kepada DPRD, ketua DPRD beserta jajarannya, terlebih khusus ketua pansus H. Amir Liputo,”ungkap Sarbin.
Bukan itu saja, Kepala Kanwil Sulut juga, mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sulut dan Wakil Gubernur Sulut atas dukungannya melalui pihak eksekutif dalam membantu menyusun Perda Haji ini.
“Untuk pembahasan Perda haji ini sudah masuk tahap keempat. Agenda akan dilanjutkan pada hari Rabu, mudah-mudahan terus mendapatkan dukungan dari Bapak Amir dan kawan-kawan DPRD beserta pihak eksekutif terkait Perda pelayanan Haji Pemerintah Daerah terhadap penyelenggara Haji dapat dituntaskan tahun ini,” ujarnya.
Lanjut Sarbin sambil menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada DPRD dan eksekutif, yang sudah memberikan kinerjanya secara ekstra khusus terhadap rancangan peraturan daerah ini.
“Saya berharap disisa pengabdian ini menjadi kado istimewa buat umat beragama, khususnya umat Islam terkait peraturan daerah ini,” ucapnya.
Sedangkan ketua Pansus Ranperda Haji, Amir Liputo menyampaikan hal yang sama, yakni ungkapan terima kasih kepada Kementerian Agama Sulut di bawah pimpinan Sarbin Sehe. “Ide beliau untuk menformalkan peraturan ini, kemudian disampaikan kepada pimpinan DPRD dan diolah di Bapemperda.”
“Kami pengusul ada 10 orang, sehingga terjadi pembahasan ditingkatan Pansus. Saya juga mau mengucapkan banyak terimakasih, kepada Bapak Gubernur dan Waki Gubernur Sulut yang memberikan tanggapan yang baik dengan adanya Perda ini,” terangnya.
Menurut Amir, bahwa pembahasan pada Ranperda Haji terlihat semangat semuanya, dikarenakan Karo Hukum hadir, Inspektorat hadir, Bagian keuangan hadir, dan Kemenkumham hadir. Ini menandakan bahwa Perda ini disambut baik.
“Perda ini juga bukan hanya bicara satu golongan atau umat, tapi Perda ini mencerminkan bahwa Sulut selama ini dikatakan daerah pluralis, kemudian kerukunannya sangat terjaga dan hari ini sudah terbukti. Jika mau dilihat berapa persen anggota DPRD Sulut beragama muslim di sini. Kebanyakan itu umat Kristiani, tapi mereka justru yang antusias memberikan usulan untuk demi kebaikan dan kebersamaan,” tuturnya.
Sekali lagi, tambah Amir, Perda ini bukan soal legasi atau soal aturan, tapi menguji soal kerukunan. “Torang semua Basudara dan hari ini saya melihat secercah harapan dan kebersamaan itu sangat luar biasa,” pungkasnya. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post