Mitra, Barta1.com — Kerja keras Komisioner KPU Minahasa Tenggara pada proses pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih, berbuah manis. Tahapan Pilkada serentak 2024 itu bergulir dinamis dan sudah menembus 100 persen.
Sesuai data yang dirangkum, pada Sabtu (06/07/2024) pukul 15.56 Wita progress coklit se-Sulut sudah berada di angka rata-rata 94,79%. Bahkan dari 15 Kabupaten/Kota, dua kabupaten progres coklitnya telah mencapai 100%. Diawali KPU Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) pada hari ke-11 (04/07/2024), disusul KPU Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) di hari ke-12 (05/07/2024).
Diketahui data yang dihimpun dalam coklit akan bermuara ke daftar pemilih tetap. Kesuksesan penghimpunan data awal juga secara tidak langsung bisa mendorong tingkat partisipasi pemilih. Nah, bicara partisipasi pemilih ini, Kabupaten Minahasa Tenggara dalam beberapa pelaksanaan suksesi politik terakhir bisa melampaui target nasional. Pada Pemilu 14 Februari 2024 misalnya, jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih di Minahasa Tenggara melampaui target nasional, sehingga menunjukkan keterlibatan masyarakat yang tinggi dalam proses demokrasi.
Ketua KPU Mitra Otnie Tamod menjelaskan dari total 89.286 dalam Daftar Pemilih Tetap, sebanyak 78.798 pemilih telah menggunakan hak pilih mereka. Angka ini menunjukkan tingkat partisipasi sebesar 89,21 persen, yang jauh melampaui target nasional sebesar 77,5 persen.
Sedangkan di Pilkada 2020, kendati masa itu warga Mitra hanya memilih calon gubernur-wakil gubernur atau tidak dengan pimpinan kabupaten, partisipasi pemilihnya mencapai 85 persen. Ini terbilang fenomenal, mengingat pesta demokrasi 2020 bergulir saat dunia ada di masa pandemi Covid-19.
“Minahasa Tenggara menjadi daerah non penyelenggara atau hanya memilih gubernur dan wakil gubernur, namun memberikan partisipasi hingga 85%,” sebut Ardiles Mewoh, Ketua KPU Sulut saat itu.
Ditilik per-kecamatan yang ada di Kabupaten Mitra, tingkat partisipasi pemilih tertinggi ada di Kecamatan Ratahan Timur dengan perolehan 89,73 persen, sedangkan paling minimal di Kecamatan Tombatu 79,33 persen.
Sedangkan capaian proses coklit yang kembali menembus rekor ini menuai apresiasi dari Ketua Divisi (Kadiv) Perencanaan Data dan Informasi (Rendatin) KPU RI, Betty Epsilon Idroos, ketika menghadiri Rapat Evaluasi coklit tahap pertama dan laporan penggunaan aplikasi E-Coklit pada pemilihan serentak tahun 2024, yang diselenggarakan oleh KPU Provinsi Sulut, di Grand Kawanua Novotel Manado, Selasa (02/06/2024), baru-baru ini.
“Untuk Sulawesi Utara menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Padahal ini baru hari kesembilan, bahkan tadi ada kabupaten-kota angkanya sudah 80 persen ke-atas,” kata satu-satunya komisioner perempuan di jajaran KPU RI.
Betty mengaku optimis proses Coklit di Sulut dapat berjalan aman dan lancar sampai di penyusunan Daftar Pemilih Sementara (DPS).
“Ini masih punya waktu untuk kroscek lagi terkait dengan jumlah, pemilih baru dan pemilih TMS (Tidak Memenuhi Syarat),” kata Ibu Betty sapaan akrabnya.
Kadiv Rendatin Sulut Lanny Anggrainy Ointu mengatakan, masa coklit, sesuai jadwal tahapan, berlangsung selama sebulan, 24 Juni-24 Juli 2024. Namun, ia memasang target untuk KPU Kabupaten/Kota se-Sulut bisa selesai di hari ke-14.
“Target kita dua minggu. Supaya sisa waktu yang ada kita gunakan untuk mengkroscek lagi data-data hasil coklit agar benar-benar menghasilkan data pemilih yang akurat,” cetus Lanny.
Kadiv Rendatin Kabupaten Mitra, Aulia Syukur, mengatakan, pihaknya bisa menuntas proses coklit di hari ke-12 tak lepas dari dukungan, motivasi, serta perhatian dan arahan-arahan dari KPU Provinsi Sulut yang tidak pernah putus.
“Kami selalu mengikuti arahan-arahan dari pimpinan kita di KPU Provinsi. Dan itu kita teruskan sampai ke bawah ke tingkat Pantarlih (Petugas Pemutakhiran Data Pemilih). Kemudian, strategi kita, dimana yang kami pantau progressnya lambat, kita turun langsung di wilayah itu,” Terang Ail sapaan akrab Kadiv Rendatin Mitra.
“Selain itu, empat komisioner KPU Mitra lainnya juga pro-aktif. Teman-teman operator Rendatin, PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan), PPS (Panitia Pemungutan Suara) sampai Pantarlih secara umum cukup tertib, solid dan penuh tanggung jawab dalam menjalankan tugas,” Katanya.
Di sisi lain, Kadiv Rendatin Mitra ini tak lantas merasa tugas dan tanggung jawabnya terkait coklit sudah selesai.
“Tercepat belum tentu terbaik. Sesuai arahan dari pimpinan kami, sisa waktu yang ada kami akan manfaatkan untuk mencermati kembali data hasil coklit untuk benar-benar menghasilkan data pemilih yang valid,” sebut dia..
Sekadar informasi, Sejak Jumat (05/07/2024), PPK di Kabupaten Mitra mulai melaksanakan Rapat Koordinasi (Rakor) evaluasi hasil coklit dengan melibatkan PPS dan Pantarlih. Kemudian Tim Divisi Rendatin KPU Mitra yang terdiri dari ketua divisi, kepala sub bagian dan operator turun langsung memonitoring kegiatan tersebut. (**)
Editor:
Ady Putong
Discussion about this post