Manado, barta1.com – Pelatihan Pengolahan sampah Rumah Tangga dengan teknologi tepat guna simple decomposer, belum lama ini dilaksanakan di RKDD Desa Kanonang Dua, Kecamatan Kawangkoan Barat, Kabupaten Minahasa, Sulut, Sabtu (27/04/2024).
Pelatihan ini merupakan program Desa Cerdas dari Kementerian Desa, yang didukung oleh P3PD (penguatan pemerintah dan pembangunan Desa). Kegiatan ini digagas oleh Duta Digital Kabupaten Minahasa, dengan mengundang narasumber yang berkompeten, yakni Tony Kurtis Timpua, S.Pd, M. Kes, selaku akademisi dan Ketua HAKLI Sulut, yang didampingi akademisi Politeknik Negeri Manado, Deitje Sofie Pongoh, S.T., M.Pd bersama tim.
Bahkan ada beberapa akademisi dari Universitas Negeri Manado (UNIMA), yang berbicara dari segi lingkungan, aturan, psikolog dan kesehatan, yang terdiri dari Dr. Emma Julin Pongoh, M. Si, perwakilan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam-Kebumian Jurusan Kimia.
Kemudian, ada akademisi dari Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Masyarakat
UNIMA, yaitu Dr. Jonesius Eden Manoppo, SKM, M.Kes dan dr. Lucyana Leonita Pongoh, SpPS, M.Kes.
Berikutnya, ada Rinna Yuanita Kasenda, M.Teol, M.Pd, selaku akademisi dari
Prodi Bimbingan Konseling, Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi UNIMA. Dan ada juga, Marven Ajels Kasenda dari fakultas ilmu sosial dan hukum, program studi ilmu hukum.
Sedangkan Jurusan Ekonomi, Fakultas Ilmu Ekonomi dan bisnis, yang dihadiri oleh Natalia Artha Malau, SE,M.Si.

Pentingnya Program ini, nyatanya didukung penuh oleh Hukum Tua, Welly Rawis. Selain masyarakat yang menerima sosialisasi, hadir pula Duta Digital Kabupaten Minahasa, Fyan Massie, SE, yang didampingi Shara Paendong, sebagai kader Digital, selaku penanggungjawab kegiatan.
Ketua HAKLI Sulut, Tony Kurtis Timpua, S.Pd, pada materinya menjelaskan cara pembuatan decomposer beserta dengan penggunaannya.
Pada kesempatan itu juga, akademisi Poltekkes Manado ini, menjelaskan decomposer bagian dari teknologi tepat guna yang mempunyai karakteristik terdesentralisasi, berskala relatif kecil, padat karya, hemat energi, dan berkaitan erat dengan kondisi local.
“Sedangkan decomposer sendiri merupakan alat sederhana yang terbuat dari ember plastik sebagai wadah pengurai sampah organik, khususnya yang mudah membusuk seperti sisa makanan, ikan, sayur, kotoran/tulang ikan, dan teripang ayam dengan memanfaatkan cacing, bakteri dan lava lalat hitam,” terangnya.
Tony mengharapkan, pengetahuan yang sudah diberikan bisa membantu jajaran pemerintah dan masyarakat Kanonang Dua berkaitan dengan pengolahan sampah Rumah Tangga ini, serta bisa dipraktekan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengetahuan itu, dilengkapi dengan sosialisasi penghematan energi listik dalam pemakaian alat Rumah Tangga, yang diberikan oleh tim dari Politeknik Negeri Manado.
“Apa yang kami berikan ini, saling berkesinambungan, apalagi berkaitan dengan aktivitas Rumah Tangga, baik itu pengolahan sampah maupun pengehamatan energi listrik dalam penggunaan perlengkapan alat Rumah Tangga,” ucap Sofie Pongoh sambil tersenyum.
Diketahui, tim Politeknik Negeri Manado yang terlibat dalam sosialisasi pembuatan pengolahan sampah dan sosialisasi hemat energi, seperti Deitje Sofie Pongoh, S.T., M.Pd, Arnold Robert Rondonuwu, SST.,M.Pd, Leony Ariesta Wenno,ST., M.Pd, Johan Pongoh, SST.,MT, Ventje M. A Lumentut, ST.,MT dan Fitria Claudya Lahinta,SST., MT.
Selain itu, ada Toban Tiku Pairunan, S.Si.,MT, Christopel Hamonangan Simajuntak,ST,M.Eng, Eliezer Mangoting Rongre, S.Si, M.Si, Fanny Jouke Doringin, ST,MT, Ir. Jusuf Luther Mappadang, MT, Nathaniel Lumalan Bijang, ST,MT, Tracy M. Kereh, ST., MT, Ronny E. Katuuk, SST,MT, Dr. Betsi Rooroh,M.Pd, Maya Munaiseche, SS.,M.Hum, Robby R.S Tangkudung, ST., MT, Laela Worotikan, S.Ag, M.Pd.I, Ir. Stephi B. Walukow,MT, Steven Johny Runtuwene,SST, yM.Eng, dan Dr. Walanda Sanni Slat, S.ST.,M.Eng. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post