Manado, Barta1.com – Menyoroti pembacaan Alkitab hari ini Minggu 28 Januari 2024 yakni 2 Samuel 15:1-2a dengan judul Renungan Kristen: Siasat, Ambisi dan Kudeta Gagal.
Absalom adalah raja Daud dari isterinya Maakha. Maakha adalah anak dari Talmai, raja negeri Gesur. Absalom mempunyai seorang adik seibu bernama Tamar, yang berparas cantik. Daud juga mempunyai anak lelaki bernama Amnon dari isterinya yang lain, yakni Ahinoam, perempuan Yizreel. Tetapi, Amnon jatuh cinta kepada adik sebapanya, Tamar. Dia sangat cinta bahkan sampai sakit karena rindu dan cintanya itu. Dia sampai sedih dan muram mukanya karena memikirkan Tamar. Amnon memiliki teman baik bernama Yonadab, anak Simea, saudara perempuan Daud. Dia tak mau sahabatnya bermuram, maka setelah dia tahu bahwa masalahnya adalah cintanya itu, maka Yonadab menyuruh dia berpura-pura sakit dan meminta Tamar yang merawatnya atas seizin Daud.
Rencana jahat itu terlaksana. Ketika itulah, setelah Amnon menyuruh semua orang keluar dari kamarnya, dia memperkosa adik sebapanya itu. Namun, Amnon tidak mau bertanggungjawab atas perbuatannya. Sehingga diusirnya Tamar. Akan tetapi Tamar mengadu dan berpakaian Kabung sebagai protesnya atas perbuatan kakaknya itu, sehingga menjadi aib dalam keluarga raja.
Hal ini membuat Absalom, kakak Tamar marah dan dendam kepadanya. 2 tahun setelah peristiwa itu, dia membuat siasat untuk membunuh saudara sebapanya itu. Dia mengumpulkan semua anak-anak raja Daud dalam sebuah acara pengguntingan bulu domba, setelah berhasil mengikuti ayahnya, raja Daud. Padahal Daud juga diundanggnya. Tapi Daud menolak. Dan, ketika itulah Absalom mengambil kesempatan menyuruh orang-orangnya membunuh Amnon, saudaranya yang memperkosa adiknya itu. Daudpun marah, dan Absalom lari ke negeri ibunya, Gesur 3 tahun lamanya, sehingga redalah amarah Daud. Akhirnya oleh inisiatif Yoab, panglima Daud Absalom diterima kembali pulang ke kerajaan Daud.
Masalahnya tidak berhenti di situ. Amarah dan dendam Absalom masih saja ada. Bahkan hasratnya sudah bertambah lagi, yakni dia ingin mengalahkan Daud dan mengkudeta ayahnya dari tahtanya. Maka dia melakukan berbagai siasat dan persekongkolan, menghasut dan menpropaganda bahkan memprovokasi masyarakat agar memusuhi dan memarahi Daud. Sehingga pada akhirnya, dia akan menjadi raja atas Israel.
Hal itu dia awali 2 tahun setelah ia kembali dari Yerusalem. Selama itu dia tidak datang kepada raja. Lalu dia meminta Yoab mempertemukannya dengan raja, tetapi Yoab menolak. Maka Absalom membakar kebun Yoab, sehingga Yoab akhirnya mempertemukannya dengan Daud, ayahnya. Sesudah itu dia mulai mempersiapkan dirinya dengan mempersenjatai diri dengan pasukan terpilih dan kereta perang.
Setelah itu, dia berdiri di pintu gerbang masuk istana raja setiap hari. Sehingga setiap orang yang masuk mengadukan berbagai masalah kepada raja, dihalanginya dan dihasutnya bahwa raja tidak akan mau menyelesaikan masalah mereka. Dialah (Absalom) yang bisa mengurus dan menyelesaikan masalah mereka. 4 tahun kemudian, dia minta izin kepada ayahnya pergi ke Hebron untuk menyembah Tuhan, sesuai nazarnya di Gesur.
Itu hanya siasatnya. Sebab di sana dia membuat berbagai siasat mengkudeta Daud. Dia memulai dengan membentuk pasukan 200 orang dan berkembang lagi. Dia mengumpulkan banyak orang lagi, termasuk Ahitofel, penasihat Daud bergabung bersamanya. Sehingga kelompoknya semakin kuat. Rakyat jug semakin banyak terhasut memihak Absalom. Maka terjadilah perang perebutan kekuasaan itu.
Daud memang sempat lari untuk menyelamatkan diri. Sebenarnya dia tidak tega melawan apalagi membunuh anaknya. Tetapi Absalom terus memerangi dan berusaha membunuh ayahnya sendiri, demi ambisi dan keserakahan. Namun demikian, akhir dari kisah ini adalah, Absalom kalah dan mati. Dendam, amarah, siasat jahat dan kudeta kepada ayah sendiri berakhir tragis, Absalom mati terbunuh.
Maka kekuasaan Tuhanlah yang akhirnya terjadi. Apalagi Daud selain raja, juga adalah hamba Tuhan yang setia. Sehingga dia selalu ada dalam perlindungan dan pertolongan Allah. Amanlah jalan hidupnya.
Meski Absalom berniat jahat, membuat pemufakatan jahat dan berkomplotan mengalahkannya, Allah membelanya. Siasat dan rencana jahat dengan berbagai hasutan kepada masyarakat akhirnya, gagal total dan dia menanggung akibatnya.
Demikian firman Tuhan hari ini: Sesudah itu Absalom menyediakan baginya sebuah kereta serta kuda dan lima puluh orang yang berlari di depannya, (ay 1).
Ambisi tak terkendali, sering membuat kita buta. Menghalalkan segala cara bahkan membunuh keluarga sendiri pun dilakukan. Waspada, karena Tuhan tidak tidur. Tuhanlah yang akhirnya menghakimi dan menentukan hidup kita. Dia pasti membela orang benar. Jika kita hidup baik dan benar di hadapan Tuhan, maka terlaksanalah segala rencana kita, amin.
Penulis : Agustinus Hari
Sumber : RHK GMIM
Discussion about this post