Rolyke Tulangow*1. Mariska Walean*2, Lietje Lumatauw*3
Politeknik Negeri Manado; Jl. Raya Politeknik, Manado, (0431) 815212
1 Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Manado
2 Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Manado
3 Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Manado
Email : tulangowrolyke@gmail.com, ikawalea@gmail.com, lietjelumatauw@gmail.com
ABSTRAk
Niat atau keinginan dalam melaksanakan suatu pekerjaan merupakan suatu bentuk dari motivasi. Pemberian pelayanan yang terbaik pada stakeholder sangat penting dilakukan untuk itu semangat dalam bekerja dan motivasi kerja yang tinggi sangat diperlukan oleh setiap pegawai yang terlibat. Tujuan penelitian: 1. mengetahui tentang motivasi kerja pegawai, 2. mengetahui tentang kinerja pegawai, 3. mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Inspektorat Provinsi Sulawesi Utara. Jenis penelitian yaitu kuantitatif. Populasi 30 dan sampel 30 dimana sampel jenuh yang digunakan. Hasil dan pembahasan, 1. mencari total skor jawaban variabel motivasi dengan sub variabel yang digunakan maka jawaban yang nilai skor paling rendah terdapat dalam sub variabel bertanggungjawab atas penyimpanan dokumen. 2. Dalam kinerja karyawan indikator efisien dengan sub indikator waktu penyelesaian pekerjaan cepat ternyata temuan ini merupakan jawaban yang paling rendah. 3. Terdapat hubungan yang sangat kuat antara motivasi dan kinerja, Kesimpulan: 1. Motivasi harus diperhatikan terutama dalam indikator tanggungjawab, prestasi kerja, pengakuan atas kinerja, ketiga jawaban terendah yang diberikan oleh pegawai dan harus diperhatikan oleh pimpinan karena akan berdampak pada kinerja karyawan yang tidak optimal. 2. Untuk itu pimpinan harus menyelesaikan masalah yang ada dalam motivasi tersebut sehingga kinerja dari pegawai dapat meningkat kembali. 3. Motivasi menunjukan hubungan yang sangat kuat dengan kinerja dan pengaruh motivasi cukup besar atau sebesar 78,8% dan telah dibuktikan juga dalam pengujian hipotesis dimana terdapat pengaruh positif dan signifikan. Saran: Perbaikan terutama meliputi keterlibatan pimpinan dalam membeli peralatan yang berhubungan dengan penyimpanan dokumen seperti lemari arsip, folder, map. Memberikan kesempatan kepada pegawai dalam mengemukakan ide-ide, dan memberikan pengakuan kepada karyawan yang berprestasi dengan cara mengusulkan pegawai yang bisa dipromosikan dalam kenaikkan jabatan.
Kata kunci : pengaruh, motivasi, kinerja kerja pegawai
- PENDAHULUAN
- Latar Belakang
Perubahan teknologi sedang terjadi di semua sektor atau bidang kerja akibat perkembangan yang ada di era revolusi 4.0 dimana perkembangan teknologi yang ada dapat mempersingkat dan mempermudah pekerjaan, sedangkan era 5.0 mengharuskan teknologi yang ada dapat digunakan dengan baik dan benar oleh semua orang. Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai salah satu penentu keberhasilan dalam organisasi harus mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada jika berkeinginan untuk menghadapi persaingan yang terjadi supaya bisa bertahan dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi. Salah satu yang harus dibenahi berkaitan erat dengan kemampuan atau dapat dikategorikan memiliki kompetensi akan bidang yang menjadi sasaran kerjanya. Karena keadaan saat ini (era digital 4.0 dan 5.0) mengharuskan serta mewajibkan setiap SDM menguasai teknologi yang ada serta mampu menggunakan atau mengaplikasikan semua teknologi tersebut dalam pekerjaan yang menjadi tugasnya.
Negara kita saat dipimpin oleh pemimpin yang telah mempunyai pemikiran yang sangat maju sampai beberapa langkah kedepan dalam upaya menciptakan atau menghasilkan SDM yang bisa bersaing sejajar bahkan lebih unggul selangkah ataupun beberapa langkah dengan SDM dari luar negeri yang rata-rata sudah mempunyai kompetensi dan penguasaan teknologi terlebih dahulu dan saat ini SDM dari luar negeri sudah banyak yang menetap karena sudah bekerja di negara kita. Hal inilah yang menjadi tugas dari negara untuk bisa berbenah terutama yang berkaitan dengan penerapan pendidikan yang bukan hanya sebatas pengetahuan saja tetapi kemampuan beranalisis.
Orang yang sukses adalah orang yang memiliki motivasi kerja yang tinggi. Motivasi kerja yang dimiliki seseorang tentunya berbeda-beda dan juga berubah-ubah. Ada seseorang yang bekerja dengan semangat karena menginginkan penghasilan tambahan atau promosi jabatan, hal tersebut wajar-wajar saja. Motivasi kerjapun sering naik turun. Tidak selamanya kegairahan dalam bekerja berada pada titik maksimal. Kadangkala seorang pekerja mengalami penurunan gairah bekerja karena kejenuhan atau bisa saja karena sesuatu hal yang dihadapinya. Motivasi kerja merupakan stimulus atau rangsangan bagi setiap pegawai untuk bekerja dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan motivasi yang tinggi kita akan lebih bersemangat dan bergairah dalam bekerja, namun tak dapat dipungkiri pada kenyataan banyaknya pegawai yang memiliki motivasi rendah atau menurun.
Persyaratan seorang tenaga kerja dapat memberikan suatu hasil sangat erat berhubungan dengan penguasaan pekerjaan yang menjadi tugas, pokok dan fungsi sehingga hasil kerja akan sangat baik dan profesional. Dan apabila hasil kerja yang diberikan sempuna otomatis pimpinan akan merasa sangat bangga karena pegawai telah memberikan yang terbaik sehingga tujuan yang ditargetkan pasti bisa digapai dan keuntungan akan diperoleh oleh setiap organisasi yang dikelola.
Hasil kerja (kinerja) yang telah diberikan dengan baik secara pasti akan mendapatkan pujian atau penghargaan dari pimpinan. Penghargaan dan pujian yang diberikan bisa bermacam-macam bentuk dan jenisnya, ada perusahaan yang memberikan penghargaan dalam bentuk pemberian uang, barang, sampai pada kenaikan jabatan. Itu semua diberikan karena menjadi salah satu kebutuhan manusia dimana manusia perlu dan butuh untuk mendapatkan pujian. Dengan diberikannya penghargaan maka motivasi akan semakin tumbuh bahkan lebih berkembang karena sangatlah pegawai merasa semua yang telah dikerjakan dengan baik dan membanggakan telah dihargai. Sesuai dengan pernyataan dari para ahli yang ada hubungannya dengan motivasi bahwa semua manusia mempunyai semacam niat atau biasa kita pahami sebagai dorongan untuk berbuat suatu atau berbagai macam hal yang pada awalnya bisa menjadi luar biasa.
Inspektorat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang dalam fungsi kerjanya salah satu berhubungan dengan pengawasan terspesifikasi dengan pengelolaan keuangan yang berada di Sulut. Jadi ada auditor yang akan menjalankan kerjanya khususnya mengaudit penggunaan keuangan terutama keuangan yang berasal dari negara jangan sampai disalahgunakan oleh orang-orang tertentu. Karena semua dana atau keuangan yang bersumber dari negara harus digunakan untuk kepentingan masyarakat dan dilakukan secara transparan tanpa ada yang disembunyikan. Intinya sistem akuntabilitas harus diterapkan dan informasi yang akan diberikan ke publik harus relevan dan nyata, semua itu dalam pemenuhan sasaran dari pemerintah akan tercapainya good governance. Banyak prestasi kerja yang sudah dihasilkan oleh instansi ini terkait dengan tugas kerja yang ada salah satunya yaitu berhasil meraih predikat Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi/Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (ZI WBK/WBBM).
Prestasi yang sudah diperoleh oleh instansi terkait ternyata masih ada juga permasalahan yang terjadi sesuai dengan pengamatan yang peneliti lihat dan amati seperti, 1. Masih ada pegawai yang kurang bertanggung jawab langsung entah itu pekerjaan individu ataupun pekerjaan tim atas penyimpanan dan penginputan dokumen yang sangat penting dimana dokumen tersebut yang seharusnya dokumen rahasia hanya dibiarkan begitu saja. Dengan kejadian ini pasti berakibat pada kinerja pegawai yang berkualitas karena tanggungjawab akan pekerjaan tidak ada. 2. Kurangnya ide-ide yang pegawai berikan baik dalam rapat kerja maupun dalam diskusi sesama pegawai dan atasan yang memperlihatkan prestasi kerja tidak ada akibatnya tidak nampak keprofesional pegawai. 3. Beberapa pegawai yang telah menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan beban dan uraian kerjanya bahkan melebihi dari apa yang telah diraih ternyata tidak mendapatkan suatu bentuk pengakuan atau penghargaan setidaknya tepuk tangan dari pimpinan yang akhirnya pegawai merasa kurang dihargai dan kerjaannya tidak semua diberikan secara maksimal.
- Tujuan Penelitian
- Mengetahui tentang motivasi kerja pegawai pada Kantor Inspektorat Provinsi Sulawesi Utara.
- Mengetahui tentang kinerja pegawai pada Kantor Inspektorat Provinsi Sulawesi Utara.
- Mengetahui seberapa besar pengaruh motivasiterhadap kinerja pegawai pada Kantor Inspektorat Provinsi Sulawesi Utara.
- Untuk menerapkan atau mengimplementasikan motivasi dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Kantor Inspektorat Provinsi Sulawesi Utara.
- Landasan Teori
- Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
- Tujuan Sosial
- Tujuan Organisasional
- Tujuan Fungsional
- Tujuan Individual
- b) Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
- Menetapkan jumlah, kualitas dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job specification, job reqruitment, dan job evaluation.
- Menetapkan penarikan, seleksi dan penempatan berdasarkan asas the man in the right place and the right man in the right job.
- Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian.
- Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan datang.
- Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.
- Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dam kebijakan pemberian balas jasa perusahaan sejenis.
- Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat pekerja.
- Melaksanakan pendidikan, pelatihan, dan penilaian kinerja .
- Mengatur mutasi baik vertikal maupun horizontal.
- Mengatur pensiun, pemberhentian, dan pesangonnya.
- c) Konsep Motivasi
Menurut Gitosudormo dalam Sutrisno (2017:109) motivasi adalah suatu faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali diartikan pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang pasti memiliki suatu faktor yang mendorong aktivitas tersebut.
- d) Jenis-Jenis Motivasi
Mangkunegara (2017:93), Ada dua jenis motivasi, yakni :
- Motivasi Intrinsik
- Motivasi Ekstrinsik
- Tujuan Motivasi
Adapun tujuan dari motivasi menurut Dr. Suwatno (2011:147), diantaranya sebagai berikut :
- Meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai.
- Meningkatkan produktivitas kerja pegawai.
- Mempertahankan kestabilan pegawai perusahaan.
- Meningkatkan disiplin pegawai.
- Mengefektifkan pengadaan pegawai.
- Meningkatkan suasana dan hubungan kerja yang baik.
- Meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi pegawai.
- Meningkatkan tingkat kesejahteraan pegawai.
- Mempertinggi rasa tanggung jawab pegawai terhadap tugas- tugasnya.
- Meningkatkan efisiensi penggunaan alat- alat dan bahan baku
- HASIL DAN PEMBAHASAN
- Temuan dari pengolahan data atas jawaban yang telah diberikan oleh pegawai bagian keuangan atas variabel motivasi yang dianalisis untuk mencari total skor jawaban variabel motivasi dengan sub variabel yang digunakan maka jawaban yang nilai skor paling rendah terdapat dalam sub variabel bertanggungjawab atas penyimpanan dokumen. Temuan ini menyatakan bahwa pegawai yang ada di bagian keuangan masih kurang bertanggungjawab atas dokumen-dokumen yang ada. Mengingat pentingnya dokumen-dokumen terutama yang menyangkut dengan keuangan maka seharusnya pegawai apabila selesai mengerjakan tugas yang telah menjadi kewajiban dalam menyelesaikan pekerjaan dengan segera menyimpan kembali dokumen tersebut kedalam lemari, folder, map atau tempat penyimpanan dokumen lainnya. Jadi disaat dokumen tersebut apabila dibutuhkan kembali maka akan dengan mudah ditemukan.
Dengan terdapat temuan tersebut maka pegawai yang ada pada bagian keuangan belum memiliki rasa tanggungjawab. Motivasi atas tanggungjawab dari pegawai ternyata masih harus menjadi perhatian dari pimpinan agar supaya kedepannya bisa diperbaiki.
Selanjutnya motivasi pegawai dalam meningkatkan prestasi kerja masih kurang terutama dalam sub indikator berpartisipasinya dalam mencari solusi atas permasalahan yang terjadi, untuk itu pimpinan harus memotivasi pegawai yang ada dengan melibatkan pegawai dalam mengeluarkan pendapat dan pimpinan harus menerima pendapat-pendapat yang menjadi usulan dari pegawai untuk mendapatkan jalan keluar yang terbaik sehingga apapun masalah yang ada bisa dapat teratasi dengan baik. Dan selanjutnya motivasi dalam pengakuan atas kinerja yang sudah diberikan terutama dalam sub indikator mendapatkan promosi jabatan masih kurang mendapatkan perhatian dari pimpinan. Pengakuan atas hasil kerja yang telah diberikan sebaiknya menjadi perhatian dari pimpinan misalnya mengadakan evaluasi kinerja dan apabila ada pegawai yang telah memberikan hasil kerja yang sangat memuaskan maka sebaiknya pimpinan memberikan usulan untuk kenaikkan jabatan dari pegawai yang berprestasi tersebut sehingga akan membangkitkan motivasi kerja yang tinggi bagi pegawai yang lain.
Jawaban pegawai yang termasuk dalam kategori baik yaitu terdapat pada indikator pengakuan atas kinerja dengan sub indikator mendapatkan pujian dari pimpinan atas pencapaian hasil kerja selanjutnya pegawai menunjukkan prestasinya dengan sering berdiskusi dengan sesama pegawai dan dalam indikator tanggungjawab dimana pegawai menunjukkan kerjasama tim yang baik.
Melaksanakan pekerjaan baik itu pekerjaan yang menjadi tupoksi ataupun menyangkut pelayanan kepada stakeholder sangat diperlukan semangat dalam bekerja dan motivasi kerja yang tinggi. Upaya untuk meningkatkan semangat kerja tidak terlepas dari motivasi. Motivasi yang berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi itu hanya diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan. Motivasi kerja begitu penting bagi yang ingin bertahan di suatu karier, untuk mengembangkan karier bahkan untuk mencapai jenjang karier yang lebih tinggi, tanpa motivasi kerja tidaklah mungkin akan mencapai prestasi kerja yang tinggi. Orang yang sukses adalah orang yang memiliki motivasi kerja yang tinggi. Motivasi kerja yang dimiliki seseorang tentunya berbeda-beda dan juga berubah-ubah. Ada seseorang yang bekerja dengan semangat karena menginginkan penghasilan tambahan atau promosi jabatan, hal tersebut wajar-wajar saja. Motivasi kerjapun sering naik turun. Tidak selamanya kegairahan dalam bekerja berada pada titik maksimal. Kadangkala seorang pekerja mengalami penurunan gairah bekerja karena kejenuhan atau bisa saja karena sesuatu hal yang dihadapinya.
Motivasi kerja merupakan stimulus atau rangsangan bagi setiap pegawai untuk bekerja dalam menjalankan tugasnya. Dengan motivasi yang baik maka para pegawai akan merasa senang dan bersemangat dalam bekerja sehingga mengakibatkan perkembangan dan pertumbuhan yang signifikan pada diri organisasi. Motivasi dilaksanakan bukan dari atasan saja, tetapi juga dari diri sendiri yang mana motivasi tersebut diartikan sebagai keadaan dalam diri pribadi seseorang yang mendorong keinginan untuk melaksanakan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan yang diharapkan. Tidak ada alasan untuk tidak memiliki semangat dalam bekerja, apapun kondisinya dalam bekerja. Untuk membina motivasi diri dalam bekerja, awali dengan niat untuk beribadah, kemudian syukuri pekerjaan saat ini, dan miliki mental juara agar memiliki motivasi yang tinggi untuk memberikan yang terbaik.
- Kinerja Pegawai Pada Kantor Inspektorat Provinsi Sulawesi Utara
Temuan yang didapati pada variabel kinerja pegawai yang ada pada bagian keuangan yaitu, pada indikator efisien dengan sub indikator waktu penyelesaian pekerjaan cepat ternyata temuan ini merupakan jawaban yang paling rendah diberikan oleh pegawai dimana pegawai kurang efisien dalam bekerja hal ini disebabkan karena kurangnya motivasi yang diberikan oleh pimpinan kepada pegawai yang ada pada bagian keuangan. Akibat dari penundaan pekerjaan yang seharusnya diselesaikan dengan cepat maka penumpukkan pekerjaan pasti terjadi dan apabila hasil kerja tersebut sangat penting untuk segera diselesaikan maka sudah dipastikan bahwa pekerjaan tersebut terhambat dan akan berpengaruh untuk instansi terkait.
Selanjutnya indikator kualitas dengan sub indikator tidak menunda pekerjaan khususnya pada saat melibatkan orang lain merupakan jawaban kedua terendah. Hal ini sangat berdampak pada berkurangnya kepercayaan dari pihak lain yang akan bekerjasama dengan instansi karena pegawai yang suka menunda pekerjaan. Instansi harus berupaya memberikan motivasi kepada karyawan terutama dalam indikator kualitas dengan sub indikator tidak menunda dengan cara memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi atas capaian kerja yang maksimal karena pegawai sangat membutuhkan pengakuan atas capaian kinerja yang telah diberikan. Setiap pekerjaan yang dihasilkan sebaiknya menghasilkan hasil yang terbaik sehingga kepercayaan terhadap instansi bisa terjadi, tetapi apabila hasil kerja yang dihasilkan tidak maksimal akan mengakibatkan ketidakpercayaan dari pihak lain terutama pihak yang akan menggunakan atau bekerjasama dengan instansi tersebut.
Indikator efektif dengan sub indikator maksimal dalam melakukan pekerjaan merupakan jawaban ketiga terendah. Masalah yang terjadi ternyata berdampak pada pekerjaan yang dilakukan belum maksimal. Pekerjaan yang semestinya dilakukan oleh bagian keuangan memerlukan ketelitian dan konsentrasi yang tinggi, apabila pegawai mengerjakan pekerjaan dengan penuh konsentrasi maka pegawai tersebut sangat teliti untuk bekerja sehingga kesalahan-kesalahan dalam bekerja tidak akan terjadi. Tetapi apabila pegawai mengerjakan pekerjaan tidak konsentrasi maka pegawai akan mengerjakan pekerjaan tidak teliti sehingga kesalahan-kesalahan yang akan diperoleh dalam menyelesaikan pekerjaan.
Setiap pekerjaan yang dihasilkan sebaiknya menghasilkan hasil yang terbaik sehingga kepercayaan terhadap instansi bisa terjadi, tetapi apabila hasil kerja yang dihasilkan tidak maksimal akan mengakibatkan ketidakpercayaan dari pihak lain terutama pihak yang akan menggunakan atau bekerjasama dengan instansi tersebut. Oleh sebab itu keterlibatan pimpinan dalam memberikan motivasi kepada pegawai sangat dibutuhkan. Dengan motivasi yang tinggi kita akan lebih bersemangat dan bergairah dalam bekerja, namun tak dapat dipungkiri pada kenyataan banyaknya karyawan yang memiliki motivasi rendah atau menurun.
- Pengaruh Motivasi (X) Terhadap Kinerja Pegawai (Y) Pada Kantor Inspektorat Provinsi Sulawesi Utara
Setelah melakukan analisis olah data dan berdasarkan hasil analisis korelasi motivasi memiliki hubungan yang sangat kuat dengan kinerja pegawai dan dari hasil analisis regresi ditemukan bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Inspektorat Provinsi Sulawesi Utara, dan dibuktikan dengan pengujian hipotesa dimana terdapat pengaruh signifikan pada variabel motivasi terhadap peningkatan kinerja pegawai dapat diterima ( t hitung variabel motivasi lebih besar dari uji t tabel).
Koefisien determinasi berfungsi dalam mengukur kesesuaian dari persamaan regresi dan menunjukan bahwa variasi kinerja pada motivasi sebesar 78,6% dipengaruhi oleh motivasi, sedangkan sisanya 21,4% dipengaruhi oleh faktor lain. Dengan melihat hasil pengolahan data maka variabel motivasi masih harus diperbaiki dan ditingkatkan agar supaya kinerja pegawai bisa lebih baik.
Temuan yang peneliti peroleh berdasarkan hasil pengolahan data memperkuat penelitian sebelumnya dari Whidianingrum (2017), mengemukakan bahwa motivasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini juga diperkuat dalam jurnal Muntaha, dkk (2017) bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Temuan ini menunjukan bahwa motivasi kerja merupakan salah satu variabel yang dapat digunakan sebagai prediktor kinerja pegawai. Artinya, menurunnya motivasi kerja pegawai sudah dapat dipastikan akan secara signifikan berimplikasi terhadap menurunnya kinerja pegawai. Demikian pula sebaliknya, meningkatnya motivasi kerja pegawai akan berdampak terhadap meningkatnya kinerja pegawai. Berdasarkan teori dan beberapa hasil penelitian terdahulu, maka dapat dikatakan bahwa motivasi kerja merupakan faktor yang sangat penting yang dapat memengaruhi kinerja pegawai dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.
- Implementasi Atau Penerapan Motivasi (X) Terhadap Kinerja (Y) Pegawai Pada Kantor Inspektorat Provinsi Sulawesi Utara
Untuk peningkatan kinerja pada Kantor Inspektorat Provinsi Sulawesi Utara seharusnya instansi melakukan evaluasi setiap bulannya atas hasil dari kinerja pegawai. Proses evaluasi harus dilakukan karena segala kekurangan atau kesalahan yang telah terjadi secepatnya dapat diperbaiki sehingga kedepannya tidak akan menemukan kesalahan-kesalahan yang sama yang akan terjadi. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh instansi terkait dengan motivasi pada Kantor Inspektorat Provinsi Sulawesi Utara sehingga peningkatan kinerja dapat terjadi. Adapun upaya-upaya yang sebaiknya dilakukan oleh instansi terkait antara lain:
- Pimpinan memberikan motivasi dengan memberikan pengertian bahwa tanggungjawab atas pekerjaan merupakan prioritas utama. Terutama tanggungjawab dalam penyimpanan dokumen dimana dokumen-dokumen tersebut bukan hanya selembar kertas tapi dokumen merupakan bukti-bukti atas sesuatu yang pernah terjadi. Karena dokumen ada yang bentuknya rahasia yang tidak boleh hilang atau tersebar luas kepada pihak luar, bertanggungjawab atas penginputan dokumen.
- Memberikan motivasi terutama dalam peningkatan prestasi kerja dengan cara berperan aktif dalam memberikan ide-ide atau gagasan dalam upaya mencari solusi atau jalan keluar atas masalah-masalah yang terjadi dalam instansi.
- Memberikan motivasi dalam hal memberikan pengakuan atas kinerja yang dihasilkan oleh pegawai terutama pimpinan dapat memberikan usulan kenaikan jabatan atas hasil kerja dari pegawai yang berprestasi dengan baik dan juga dapat memberikan bonus atau komisi kepada pegawai yang berprestasi.
Selanjutnya peneliti membuat bagan bentuk penerapan atau implementasi yang berguna sebagai masukkan kepada instansi terkait sehingga kinerja dari pegawai bisa ditingkatkan kembali.
Gambar 1
Implementasi Atau Penerapan
Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai
- SIMPULAN DAN SARAN
- Kesimpulan
- Motivasi yang berhubungan dengan tanggungjawab (penyimpanan dokumen), prestasi kerja (berpartisipasi dalam mencari solusi) dan pengakuan atas kinerja (mendapatkan promosi jabatan) harus mendapat perhatian dari pimpinan karena Ketiga jawaban pernyataan tersebut merupakan jawaban terendah yang diberikan oleh pegawai. Dengan adanya masalah dalam motivasi berdampak pada kinerja pegawai yang tidak optimal.
- Hasil analisis jawaban responden untuk variabel kinerja pada indikator efisien (waktu penyelesaian pekerjaan cepat), selanjutnya kualitas (tidak menunda pekerjaan khususnya pada saat melibatkan orang lain) dan efektif (maksimal dalam melakukan pekerjaan) merupakan jawaban yang terendah. Untuk itu pimpinan harus menyelesaikan masalah yang ada dalam motivasi sehingga kinerja dari pegawai dapat meningkat kembali.
- Motivasi menunjukan hubungan yang sangat kuat dengan kinerja pegawai karena pengaruh motivasi cukup besar atau sebesar 78,8% dan telah dibuktikan juga dalam pengujian hipotesis dimana terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi terhadap kinerja pegawai pada Kantor Inspektorat Provinsi Sulawesi Utara.
- Agar instansi atau kantor terkait harus melakukan evaluasi dalam meningkatkan kembali kinerja pegawai terutama yang berhubungan dengan motivasi dengan sub indikator tanggungjawab, prestasi kerja dan pengakuan atas kinerja yang sudah dicapai.
- Saran
- Pimpinan harus melakukan evaluasi setiap bulannya agar supaya setiap masalah yang ditemukan dari evaluasi tersebut dapat diperbaiki, terutama dalam hal tanggungjawab, penilaian prestasi kerja dan pengakuan atas kinerja
- Pimpinan harus memperhatikan kinerja pegawai karena masalah efisien, kualitas pekerjaan dan keefektivan kinerja pegawai tidak optimal disebabkan oleh motivasi pegawai yang sudah menurun.
- Karena terdapat pengaruh yang sangat kuat antara motivasi dan kinerja pengawai dan sekaligus memperkuat penelitian sebelumnya maka hal yang berkaitan dengan motivasi harus segera diperbaiki.
- Perbaikan terutama meliputi keterlibatan pimpinan dalam membeli peralatan yang berhubungan dengan penyimpanan dokumen seperti lemari arsip, folder, map, dll. Selanjutnya memberikan kesempatan kepada pegawai dalam mengemukakan ide-ide yang kreatif sehingga pegawai merasa dihargai dan akan lebih aktif terlibat dalam mengemukakan pendapat. Dengan demikian prestasi kerja akan lebih meningkat lagi. Dan memberikan pengakuan kepada karyawan yang berprestasi dengan cara mengusulkan pegawai yang bisa dipromosikan dalam kenaikkan jabatan.
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, M dan Baron F. 2016. Manajemen Kinerja. Cetakan Ketujuh, Jakarta: Erlangga.
Arikunto, S. (2019). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Ating, Somantri. 2017. Dasar-Dasar Metode Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.
Bangun, W. (2012: 231). Manajemen Sumber Daya Manusia. Erlangga, Bandung.
Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2022. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi Grasindo, Jakarta .
Hasibuan, Malayu. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
———————- 2017.”Manajemen Sumber Daya Manusia”, Edisi Revisi, Cetakan Kedelapan Belas, Jakarta Bumi Aksara.
Jauhar, Subeki Ridhotulloh dan Mohammad. 2018. Pengantar Manajemen, Prestasi. Edisi Kedua. Jakarta: Pranadya Pustaka.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005. Edisi ketiga, Balai Pustaka, Jakarta.
Laksmi, dkk. 2015. Manajemen Perkantoran Modern. PT Raja Grafindo Persada . Jakarta.
Mangkunegara, A. P. 2015. Sumber Daya Manusia Perusahaan. Cetakan kedua belas. Remaja Rosdakarya: Bandung
————————–2017. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: Remaja Rosda Karya
Muhammad, Busro. 2018. Teori-Teori Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenada Media Group
Muntaha, Mazayatul M. 2017. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dokter Soedarso Pontianak.Jurnal Samudra Ekonomi Dan Bisnis, Vol.8, No.1, 2017
Riduwan. 2018. Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Rivai, Veithzal. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan . Edisi Ke-7. Jakarta: Erlangga.
Robbins. Judge. 2008. Perilaku Organisasi. Edisi 12. Jakarta : Salemba Empat.
Robbins, Stephen P. 1998. Perilaku Organisasi, Jilid 1. Jakarta : Pearson Education Asia.
Sangaji, S, Etta Mamang. 2018. Perilaku Organisasioal. Yogyakarta: CV. Andi Offsett.
Santoso, S. 2018. Statistik Parametik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Umum.
Setyosari, P. 2013. Metode Penelitian Dan Pengembangan. Edisi Keempat Jakarta:Prenamedia Group.
Simamora, H (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: STIE TKPN.
Simanjuntak, Payaman. J. 2021. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI. Jakarta.
Sinambela, Lijan, Poltak. 2016. Kinerja Pegawai: Teori, Pengukuran Dan Implikasinya. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung : Alfabeta.
————-2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabeta.
Suparyadi, 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Pustaka Setia.
Sutrisno, E. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Prenada Media.
———— 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Ke-9. Jakarta: Prenada Media. (*)
Discussion about this post