Manado, Barta1.com – Politeknik Negeri Manado kembali mengelar seminar nasional produk terapan unggulan vokasi (PTUV) ke 3, sekaligus seminar hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Politeknik Negeri Manado, Novotel Manado Golf Resort dan convention Center, Jumat (8/12/2023).
Dengan menghadirkan Keynote Speaker, di antaranya Walikota Manado, Andrei Angouw, Sunshino Coast University, Prof. Noel R. Scott,MBA,ph.D, dan pimpinan Politeknik Negeri Semarang, Prof. Dr. Totok Prasetyo, B.Eng (HONS), MT, IPU, ASEAN.ENG,ACPE.
“Penelitian dan pengabdian ini bukan hanya Politeknik Negeri Manado saja, tapi semua Politeknik menerapkan penelitian terapan yang berkaitan dengan aplikatif, yang bisa dipakai bukan hanya industri besar saja, tapi bisa juga industri kecil seperti UMKM. Ini yang mestinya harus didorong secara terus-menerus, supaya kepercayaan masyarakat ke Politeknik itu samakin baik,” ungkap Totok sembari mengatakan jangan sampai Politeknik itu hanya berbicara saja.
Kedua, berkaitan dengan inovasi. Biasanya ketika mereka turun ke lapangan pasti tau permasalahannya. “Bapak Walikota Manado tadi sudah menyampaikan banyak masalah berkaitan dengan memanen kelapa dan bagaimana memanen cengkeh secara efisien dan produktif. Ini merupakan tantangan buat Politeknik untuk menciptakan inovasi dengan membuat alat-alat yang serba guna, bisa dipakai dan dibutuhkan masyarakat. Ini yang kami dorong bagi teman-teman peneliti dan pengabdi di Politeknik Negeri Manado (Polimdo) untuk terus berkarya,” ujarnya.
“Begitupun setiap mahasiswa di Politeknik ketika mendapatkan permasalahan di tengah masyarakat, saat mereka kembali ke kampus pastinya akan melakukan inovasi sesuai dengan apa yang masyarakat butuhkan,” tuturnya.
Politeknik itu ada manfaatnya dengan lingkungan sekitar. Contohnya di dunia Pariwisata, bagaimana Politeknik dapat mendukung industri Pariwisata. Ini Sulawesi kaya akan pala, kelapa dan cengkeh. “Apakah kita mau memetik dan langsung menjual saja, atau memilih diolah, sehingga memiliki nilai tambah bukan sekedar panen saja,” ucapnya.
“Jika ada yang mau tanya kenapa ada Politeknik, yah, supaya lembaga pendidikan ini bermanfaat bagi lingkungan sekitar,” singkatnya.
Direktur Polimdo, Dra Mareyke Alelo MBA, yang diwakili oleh Wakil Direktur Bidang Akademik, Dr. Tineke Saroinsong SST., Meng, mengharapkan dari hasil seminar ini terjadi kolaborasi riset antar dosen Politeknik bahkan luar Politeknik, mengingat ada beberapa yang ikut dari luar Politeknik melalui zoom.
“Seminar ini juga menjadi ajang untuk melihat dan mendengarkan ide-ide dari teman-teman, dan di situ kita bisa mendapatkan masukan. Dari situ juga bisa tercipta kolaborasi riset, serta meningkatkan juga tingkat kesiapan teknologi dari penelitian 1, 2 dan 3. kali ini ketika ada seminar pasti akan lebih meningkatkan tingkatan teknologi dari riset yang dilakukan oleh para dosen,” sahutnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat Polimdo, Dr. Ir. Jeanely Rangkang Meng.Sc menyebut, bahwa seminar nasional ini sudah menjadi kegiatan tahunan, sedangkan seminar hasil itu untuk mempresentasikan hasil penelitian dan pengabdian yang sudah didanai oleh internal Polimdo.
“Semua peneliti ini harus mempresentasikan hasil penelitiannya, kemudian pengabdian itu diwujudkan dalam bentuk poster-poster dengan apa yang sudah pernah dilakukan,” imbuhnya.
Tentunya, kata Jeanely, dari hasil penelitian dan pengabdian ini mengharapkan menjadi solusi dari setiap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, kemudian nanti akan ada tindak lanjut dengan pengabdian guna menjawab semua permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
“Sekali lagi peneliti ini didanai dengan PNBP Politeknik untuk yang internal, tapi ada juga yang didanai oleh kementerian sebesar 1,4 M,” terangnya.
Berkaitan dengan penelitian sebanyak 104 judul, sedangkan pengabdian itu sebanyak 82 judul penelitian. Pesertanya selain dosen ada juga mahasiswa, mengingat ada kreativitas mahasiswa. Jadi pendanaannya diberikan kepada mahasiswa untuk melakukan penelitian, dan nantinya akan diwujudkan dalam bentuk tugas skripsi. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post