Manado, Barta1.com – Politeknik Negeri Manado (Polimdo) terus mendukung program penguatan ekosistem kemitraan untuk pengambangan inovasi berbasis potensi daerah yang dilaksanakan Provinsi Sulawesi Utara.
Direktur Polimdo Dra Mareyke Alelo MBA, melalui Koordinator Humas Stevi Kaligis, SE MM.Ak mengungkapkan program yang dilaksanakan ini bertujuan untuk mensinergikan kemitraan dan penyelarasan antara satuan pendidikan vokasi dan pemangku kepentingan di daerah (Pemerintah daerah dan dunia Industri (DUDI).
“Pelaksanaannya dalam kurun waktu 3 tahun, yakni mengacu pada potensi daerah, keunggulan daerah, serta agenda prioritas pembangunan daerah,” ungkap Stevi.
Dengan demikian program ini, kata Stevi, akan menghasilkan dokumen atau naskah kebijakan dan policy brief, yang berisi perencanaan tenaga kerja atau workforce planning, beserta inovasi perencanaan.
“Kegunaan program tersebut diharapkan menghasilkan klaster inovasi berbasis potensi maupun kebutuhan daerah, kemudian menghasilkan inovasi berupa model, produk, desain bahkan sistem yang dibutuhkan bagi pengembangan sektor prioritas daerah,” ujarnya.
Menurutnya, SPTV bersama pemerintah daerah (Pemda) serta pemangku kepentingan strategis di daerah. Seperti DUDI, PTV, dan Komunitas bersinergi untuk membentuk ekosistem kemitraan yang kondusif guna menjawab berbagai tantangan ekonomi di daerah serta kontribusi terhadap pengembangan.
“Pengembangan yang dimaksud antara lain, kawasan ekonomi khusus (KEK), diantaranya kawasan industri (IKI), destinasi super prioritas, proyek strategis nasional, dan dinamika pembangunan ekonomi di masing-masing daerah,” tuturnya.
Kemudian dari hasil penyusunan workforce planning dimaksudkan untuk mendukung dan memfasilitasi proses dan pencapaian kinerja revitalisasi pendidikan vokasi yang tertuang dalam Perpres nomor 68 tahun 2022, yang sejalan dengan terbentuknya tim koordinasi daerah vokasi (TKDV).
“Target tambahan yang ingin dicapai adalah mencakup peningkatan interaksi yang menghasilkan kemitraan baru antara satuan pendidikan vokasi dengan DUDI. Sedangkan Innovation planning, untuk menghasilkan industri dan agenda pembangunan yang memprioritaskan daerah,” ucapnya.
Selanjutnya, program ini dibiayai oleh lembaga pengelola dan pendidikan (LPDP), serta membutuhkan pengumpulan data dalam bentuk FGD, wawancara, data primer dan sekunder dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) saat melakukan riset.
“Program penguatan ekosistem kemitraan juga mendorong pengembangan inovasi berbasis potensi daerah, yang terbagi menjadi tujuan umum dan Khusus,” tambahnya.
Peliput: Meikel Pontolondo


Discussion about this post