Talaud, Barta1.com – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Talaud, dr. Kerry D Monangin, ME mengimbau agar penjualan obat sediaan sirup untuk sementara dihentikan, Minggu (23/10/2022).
Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Talaud melalui Dinas Kesehatan mengeluarkan surat edaran berdasarkan hasil investigasi Kementrian Kesehatan RI dan badan pengurus obat dan makanan RI terkait meningkatnya kasus penyebab gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GgGAPA) secara cepat.
Pasca meningkatnya kasus GgGAPA di tanah air, Direktur Jendral Pelayanan Kesehatan mengeluarkan surat nomor HK.02.02/1/3305/2022 tentang tata laksana dan manajemen klinis Gangguan Ginjal Akut progresif Atipikal (Atypical Progresif Acute Kidney Injury ) pada anak di fasilitas pelayanan kesehatan pada (28/09/2022).Hal yang sama disuarakan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Terkait hal tersebut, Dinas Kesehatan provinsi Sulawesi Utara mengeluarkan siaran pers tentang perkembangan situasi Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal pada anak di Provinsi Sulawesi Utara tanggal 20 Oktober 2022.
Kepada media ini, Monangin mengatakan, semua puskesmas, klinik dan dokter praktek mandiri dan rumah sakit diminta untuk melakukan penyelidikan epidemologi dengan koordinasi dengan rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya bilamana ditemukan kasus di wilayah masing-masing dan melaporkan kasus tersebut melalui Gform dalam aplikasi SKDR dan RSOnline Tenaga kesehatan menghentikan sementara peresepan semua jenis sediaan sirup Bila memerlukan obat sirup khusus yang tidak dapat diganti dengan sediaan lain konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau konsultan kesehatan anak.
Ia menerangkan, jika diperlukan tenaga kesehatan dapat meresepkan obat pengganti yang tidak terdapat dalam daftar dugaan obat terkontaminasi atau dengan jenis sediaan lain seperti supositoria atau dapat mengganti dengan obat puyer dalam bentuk monoterapi dimana peresepannya hanya boleh dilakukan oleh dokter.
Untuk anak umur 0 – 18 tahun ( mayoritas balita), Memiliki demam, riwayat demam atau gejala infeksi lain dalam 14 hari terakhir, Didiagnosis Gangguan Ginjal Akut yang belum diketahui etiologinya ( baik prerenal, renal, maupun post renal ) oleh dokter penanggung jawab pasien, Tidak mengalami kelainan Ginjal sebelumnya atau penyakit ginjal kronis dan Didapatkan tanda tanda hiperinflamasi dan hiperkoagulasi, tenaga kesehatan diimbau untuk melakukan pemantauan secara ketat terhadap gejala GgGAPA sebagaimana dalam keputusan Dirjen Yankes nomor HK 92.02/1/3305/2022.
Lanjutnya, terkait dengan kondisi tersebut seluruh apotek dan toko obat untuk sementara waktu tidak menjual atau mengedarkan obat bentuk sediaan sirup kepada sarana, fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah dan swasta serta perorangan.
Ia meminta agar masyarakat Kabupaten Kepulauan Talaud tetap tenang dan tidak panik tetapi lebih meningkatkan kewaspadaan.
“Bagi orang tua yang memiliki anak terutama usia di bawah 6 tahun dengan gejala penurunan volume, frekuensi urine atau tidak ada urine tanpa demam atau gejala prodromal lain untuk segera dirujuk ke failitas layanan terdekat,” tuturnya.
Bagi orang tua yang memiliki anak terutama usia balita, ditekankan agar untuk sementara tidak mengkonsumsi obat-oabatan yang didapatkan secara bebas tanpa anjuran dari tenaga kesehatan yang kompeten sampai diterima pengumuman resmi dari pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Monangin menegaskan, untuk perawatan anak sakit yang menderita demam dirumah, lebih mengedepankan tatalaksana nonfarmakologis seperti mencukupi kebutuhan cairan, kompres air hangat, dan menggunakan pakaian tipis.
“Jika terdapat tanda-tanda bahaya, segera bawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat,” kunci Monangin.
Peliput : Evan Taarae
Discussion about this post