Manado, Barta1.com – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 11 Manado memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dengan menggelar Festival Budaya selama 4 hari, Selasa-Jumat (10-13/05/2022).
Festival Budaya ini mengangkat tema: SMPN 11 Manado Sebagai Sekolah Berbasis Budaya Lokal (SBBL).
Kepsek SMPN 11 Manado, Enoch Saul mengatakan sejak 11 Januari 2022 sekolahnya telah mencanangkan program unggulannya yakni SBBL. “Sekolah ini bukanlah sekolah budaya. Dalam pengertiannya, memiliki kurikulum tersendiri yang berbeda dengan sekolah lainnya. Tetapi, yang dimaksud SBBL ialah mengajarkan siswa-siswi di sekolah nilai-nilai budaya lokal untuk pengembangan karakter peserta didik dan pengenalan budaya,” ujarnya.
SBBL dilakukan dengan mengimplementasikan profil pelajar Pancasila melalui nilai-nilai budaya lokal. Nilai-nilai budaya yang selama ini mulai hilang karena kemajuan saman dan teknologi. “Kini, mulai dibangkitkan kembali,” tuturnya.
Enoch menambahkan, nilai budaya lokal adalah akar budaya bangsa yang harus digali dan dikembangkan terus-menerus agar menjadi pondasi yang koko bagi generasi saat ini untuk berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi kedepannya.
“SMPN 11 Manado siap berdiri di tengah-tengah generasi saat ini, dan mengambil tanggungjawab untuk mengambangkan budaya lokal agar peserta didik tidak menjadi generasi pengecut. Sebab, sekolah adalah pusat kebudayaan,” jelas Enoch.
Lanjutnya, bahwa Festival Budaya ini juga dalam rangka memperingati satu tahun kepemimpinan Walikota Manado, Andrei Angouw dan Wakil Walikota Manado, Richard Sualang. “Festival ini terdiri dari pegelaran seni budaya, pameran budaya yang menghadirkan balai arkeologi Manado, balai bahasa Sulut, balai pelestarian budaya Sulut, dan para sponsor lainnya,” imbuhnya.
“Kami juga mengelar lomba-lomba yang sifatnya nasional bagi peserta didik dari jenjang TK, SD, SMP SE Kota Manado seperti lomba cerita rakyat, tali tanah, gap-gap Manado, mewarnai dan melukis tentang budaya lokal Manado. Adapun diskusi tentang budaya yang akan dilaksanakan pada hari terakhir,” ucapnya.
Di hari yang sama, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Manado, Deysie Lumowa pada sambutanya merasa terpesona dengan adanya pegelaran Festival Budaya yang dibuat SMPN 11 Manado. “Ada banyak nak-anak kita mampu menampilkan karya-karya budaya lokal pada hari ini,” sambutnya.
Menurutnya, anak-anak yang sudah tidak mengenal budayanya baik bahasa maupun tarian. Mari ajari anak-anak kita tentang bahasa daerah sejak dini. Karena, bahasa mempersatukan kita.
Sedangkan peserta didik yang terlibat langsung dalam Festival Budaya, Kezia Edenia Kalitouw perwakilan SDN 12 Manado menyatakan dirinya senang bisa terlibat langsung dengan puisinya. “Senang bisa membawakan puisi mama di acara ini,” pungkasnya.
Terpantau Barta1.com, yang hadir dalam Festival Budaya yang dilaksanakan oleh SMPN 11 Manado yakni anggota DPRD Kota Manado, Mona Kloer, Staff Ahli Walikota Manado Bidang Kebudayaan, Elias Pangkey, Ketua harian DKKM Jenry Koraag, Dinas Kesenian Kebudayaan Sulut, Patricia Dewi L. Mawitjere. Adapun, yang terundang yaitu Camat Tuminting, dan Lurah Sumompo.
Peliput : Meikel Pontolondo
Discussion about this post