Edouard dan Andre Michelin tak hanya menghadirkan ban karet yang merevolusi transportasi modern. Kabar beradik inventor dari Clermont Ferrant itu menunjukkan arah restoran terbaik untuk peradaban.
Joel Robuchon harusnya menjadi ‘penjala manusia’. Putra tukang batu itu adalah siswa seminari kecil di les Deux Sevres Prancis. Namun jalan hidup Joel berubah saat dia tertarik dengan kentang tumbuk, makanan pengganti nasi bagi orang-orang Eropa. Bagaimana menghadirkan citra kentang tumbuk terbaik telah membawanya keluar dari jalan sunyi padri Katolik ke dunia kuliner dan pengayaan pada gastronomi.
Hari-hari selanjutnya Joel Robuchon merupakan kisah sukses seorang koki dengan kuliner bertema fine dining paling tersohor di seantero jagad. Dia memimpin dapur restoran papan atas di 3 benua berbeda dengan pelanggan para selebritis dan tokoh-tokoh terkemuka. Kentang tumbuk dengan cita rasa khas ciptaan Robuchon akan selalu mengingatkan penikmatnya pada masa kecil yang hangat dan menyenangkan — saat duduk di meja makan dan dilayani ibunda.
Ketika tutup usia pada 2018, Robuchon berusia 73 tahun dan satu-satunya manusia dalam dunia kuliner dengan sematan Chef of The Century. Julukan itu wajar, mengingat Robuchon sudah mengoleksi 30 bintang Michelin seumur hidupnya. Bahkan bintang pertama, kedua dan ketiga dia raih hanya dalam masa 3 tahun berturut, rekor yang tak terpecahkan hingga kini.
Apa yang istimewa dengan bintang Michelin? semuanya berawal dari kakak beradik Edouard dan Andre Michelin, yang menemukan bahan karet sebagai pengganti ban pneumatik. Suatu kali pada 1889, seorang pengendara sepeda membawa bannya untuk dibetulkan ke bengkel Michelin di Clermont Ferrant. Butuh 3 jam melepas ban pneumetik itu dari pelegnya, dan menunggu semalaman untuk direkatkan kembali. Namun saat sepeda dicoba, ban tersebut kembali rusak. Michelin bersaudara ambil pengalaman dari peristiwa ini.
Keduanya lalu mengembangkan ban pneumetik versi mereka yang tak perlu ditempel ke peleg. Hasil temuan itu dipatenkan pada 1891, menyusul pabrik ban karet pertama Michelin berdiri di Clermont Ferrant pada 1888. Ban karet temuan Michelin secara keseluruhan telah mengubah wajah transportasi darat. Baik itu kendaraan roda empat, roda dua, bahkan yang digunakan dalam industri berbagai skala terbukti lebih efektif, lebih efisien.
Tahun 1934, Michelin menemukan ban anti bocor yang menggunakan lapisan busa spesial. Kemudian pada 1946, produsen ban karet ini melepas produk revolusioner lainnya, ban radial yang digunakan pabrikan Citroen. Segera radial menyebar cepat ke seluruh Eropa dan Asia.
Pada masa-masa awal pabrik ban karet itu berdiri, kakak beradik Michelin menciptakan panduan bagi para pelancong yang ingin melintasi berbagai kawasan di Prancis dengan kendaraan. Selain tata cara mengganti ban, panduan yang dikenal dengan nama Michelin Guide itu berisi peta, pom bensin serta berbagai informasi praktis lainnya. Buku bersampul merah itu awalnya gratis, kemudian dijual 7franc, juga mengulas berbagai restoran mewah yang bisa jadi rujukan untuk disinggahi.
Panduan Michelin mencakup sajian menu lokal terbaik dan resto yang memiliki gudang anggur bawah tanah. Harapan Edouard dan Andre, para pengendara punya alasan untuk bepergian lebih jauh dan menyinggahi restoran dalam daftar tersebut. Dengan begitu ban mobil bakal lebih cepat tipis dan segera diganti. Lama kelamaan, ulas BBC.com, hubungan antara ban mobil dan hasrat mencari boeuf bourguignon atau semur daging sapi terlezat pun terjalin. Apalagi sejak 1926, panduan Michelin mulai menyematkan tanda bintang pada restoran terpilih yang berfokus pada fine dining.
“Michelin mengantisipasi perubahan industri pariwisata jelang awal abad ke-20,” kata Patrick Young, profesor sejarah Perancis periode abad ke-19 dan ke-20 di Universitas Massachusetts-Lowell, Amerika Serikat. “Hal inovatif dalam Panduan Michelin adalah penggabungan hal-hal yang berkaitan dengan moda angkut darat, informasi rute yang rinci, dan sistem pemeringkat untuk hotel dan restoran,” kata Young.
Michelin Guide telah menjadi panduan bagi banyak wisatawan pada restoran terkenal di Prancis. Tahun 1931, sistem peringkat untuk restoran dalam panduan tersebut diperluas menjadi tiga bintang. Bintang 1 mengacu pada restoran yang sangat bagus dalam kategorinya. Bintang 2, masakan luar biasa, layak untuk jalan memutar. Dan bintang 3, masakan luar biasa, perjalanan istimewa yang berharga. Sistem peringkat itu didasari pada penilaian sepasang hakim anonim yang biasanya datang tanpa kabar ke resto sasaran mereka.
Di masa kini, panduan Michelin adalah kitab suci bagi para chef sejagad. Hanya sekitar 130 resoran di dunia yang mendapatkan bintang 3 Michelin. Berada di dalam daftar itu adalah puncak paling prestisius bagi juru masak. Nama sang koki akan sejajar dengan Robuchon, Alain Ducasse, Martin Berasategui, Yannick Aleno, Anne Sophie-Pic dan tentu saja si Hell’s Kitchen, Gordon Ramsay. (*)
Penulis: Ady Putong
Discussion about this post