Sitaro, Barta1.com — Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro) memastikan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sitaro masih tinggi.
Kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan pemerintah Sitaro ini didasarkan pada hasil survei di lapangan lewat petugas survei.
“Sampel kami memenuhi syarat dalam melakukan survei,” ujar Raymond Kodoati pada wartawan Kamis (17/12/2020) di Kantor BPS Sitaro.
Menurut Raymond, persentase kepercayaan masyarakat secara umum di wilayah Kabupaten Kepulauan Sitaro, dimana 35,48% memilih sangat percaya, kemudian 56,25% memilih percaya, dan 6,43% cukup percaya.
“Sedangkan persentase masyarakat yang memilih kurang percaya terhadap kepemimpinan pemerintah Sitaro hanya sebesar 0,55%. Bahkan justru masyarakat yang tidak percaya, hanya dikisaran 0,06%, dan yang tidak menjawab ada 1,29%,” jelas dia.
Bukan itu saja, dikatakan Raymond pihaknya mencoba breakdown per wilayah, di mana untuk kluster perkotaan, kecenderungan masyarakatnya sangat percaya.
“Persentasenya ada sebesar 41,92% masyarakat di Sitaro sangat percaya, kemudian 49,10% percaya dan 8,38 cukup percaya. Sementara yang kurang percaya dan tidak percaya di wilayah perkotaan ini justru sangat kecil, dengan persentase hanya 0,00% dan tidak menjawab 0,60%,” kata dia.
“Untuk wilayah perdesaan sendiri ada 32,63% sangat percaya, 59,42% percaya, dan 5,57% cukup percaya. Sementara yang kurang percaya sebanyak 0,80%, dan tidak menjawab 1,59%,” urai Raymond.
Selain di-breakdown per wilayah perkotaan dan perdesaan, survei kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan pemerintah Sitaro juga menjangkau per wilayah Pulau Siau dan sekitarnya serta Pulau Tagulandang, Biaro dan sekitarnya.
“Untuk Pulau Siau dan sekitarnya ada sebanyak 39,18% masyarakat sangat percaya, 50,96% percaya, 8,77% cukup percaya, dan kurang percaya 0,55%. Sedangkan untuk wilayah Tagulandang, Biaro dan sekitarnya justru 27,93% sangat percaya, yang memilih percaya cukup tinggi ada 67,04%, cukup percaya 1,68%, dan kurang percaya 0,56%,” tambahnya lagi.
Kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah di 47 pulau ini, menurut dia disebabkan karena sebagian besar masyarakat masih berpikir optimis dengan upaya dan kinerja pemerintah di daerah.
“Kegiatan pembangunan infrastruktur baik perkotaan dan perdesaan mungkin mempengaruhi tingkat kepercayaan cukup tinggi. Namun yang perlu menjadi catatan sebagaimana hasil survei, masih belum terbukanya kegiatan infrastruktur di perdesaan. Memang masyarakat tahu ada kegiatan infrastruktur, tapi harus lebih terbuka lagi bagi masyarakat,” jelas dia. (*)
Peliput: Stenly Rein Mes Gaghunting
Discussion about this post