Manado, Barta1.com — Polemik lompat pagar yang melibatkan Helmud Hontong masih berlanjut. Kisah Wakil Bupati Sangihe yang mendukung calon kepala daerah PDIP itu kini melibatkan fungsionaris Partai Golkar Sulawesi Utara, Yongkie Limen.
Kepada Barta1 Kamis (24/09/2020), Yongkie mengaku adalah dirinya yang mengundang Helmud menemui Ketua DPD I Partai Golkar Sulut, Christiani Eugenia Paruntu (CEP). Dalam pertemuan tersebut kemudian beredar Helmud mengakui dirinya akan balik lagi mendukung CEP di Pilgub Sulut.
“Jadi harus diluruskan saya yang mengajak Helmud saat itu, bukan sebaliknya bahwa Helmud diundang ibu ketua (CEP),” tandas Yongkie.
Baca juga: Satu Lagi Beringin Merah di ‘Pekarangan Rumah’ ODSK
Yang diungkap Yongkie senada dengan pengakuan Helmud Hontong pada Kepala Biro Barta1 di Kepulauan Sangihe, Rendy Saselah. Dalam pembicaraan lewat ponsel, Helmud menyatakan pertemuan Kamis 17 September pekan lalu itu memang tidak direncanakan. Dia diundang oleh seorang kerabat untuk menemui Tetty, sapaan akrab Paruntu.
Yongkie sendiri ikut mengakui dirinya dekat dengan Helmud. Bukan apa-apa, anggota Fraksi Golkar DPRD Sulut ini berdarah Sangihe atau masih satu kampung halaman dengan Helmud. Apalagi keduanya satu partai. Namun dia menyayangkan sikap Helmud yang disebut Yongkie tidak konsisten.
Baca juga: Usai Temui Tetty Paruntu, Helmud: Saya 1000% ODSK
“Sulit untuk menebak isi hati sahabat saya itu, soalnya sebelum menyatakan dukung ODSK (Olly Dondokambey-Steven Kandou, calon PDIP) dia justru ikut mengantar ibu ketua mendaftar sebagai calon gubernur di KPU provinsi,” jelas Yongkie.
Pun di hadapan Tetty Kamis pekan lalu, Helmud juga menyatakan masih akan mendukungnya di Pilgub Sulut 2020. Namun hanya beberapa jam kemudian, Helmud malah mengklarifikasi akan memenangkan ODSK di Sangihe.
Yongkie mengingatkan sikap inkonsisten seperti itu akan menjadi penilaian berbagai pihak pada integritas Helmud di dunia politik. Termasuk pula dari semua konstituen yang mendukung Helmud Hontong di Pilkada Kabupaten Sangihe 2018 silam. Dan tentu lanjut Yongkie, bakal ada konsekuensi atas sikap demikian.
“Pasti saya menghormati hak beliau untuk mengambil sikap di Pilkada Sulut, tetapi harus diingat kalau tidak konsisten pasti ada konsekuensinya, orang-orang akan melihat mana yang bisa dipercaya dan mana yang sulit dipegang kata-katanya,” cetus Yongkie.
Baca juga: Bagaimana Nasib Golkar Sangihe Tanpa Helmud Hontong?
Di sisi lain, selaku kader Beringin yang berjuang memenangkan pasangan Christiani Eugenia Paruntu-Sehan Salim Landjar (SSL) di Pilgub Sulut, dirinya melihat peluang besar bagi Golkar menenangkan suksesi yang dihelat 9 Desember nanti. Salah satu modal Partai Golkar kata dia, adalah memiliki massa tradisional.
Modal lainnya adalah faktor Sehan sebagai satu-satunya calon dari Bolaang Mongondouw Raya. Potensi Bupati Bolmong Timur untuk meraup mayoritas perolehan suara dari daerah pemilihan ini sangat besar dan bisa menjadi kunci kemenangan CEP-SSL. (*)
Peliput: Ady Putong
Discussion about this post