Keberadaan makhluk halus ‘Lememi’ yang sering meneror manusia telah menjadi sumber ketakutan tersendiri bagi warga kepulauan Sangihe Talaud. Tak sedikit kisah aktivitas makhluk ini dalam menyesatkan manusia dengan cara menyembunyikannya di alam halus mereka.
Hari itu siang di bulan Juni, sebuah perahu Pamo berukuran sedang didorong mesin temple Yamaha 15 PK baru saja meluncur dari pesisir pulau Para, Tatoareng, kepulauan Sangihe. Satu keluarga yang menumpangi perahu itu berencana menuju pulau Siau, untuk selanjutkan menumpang kapal ke Manado.
Cuaca cukup teduh dan permukaan laut nampak tenang. Hanya balun kecil dari arus dalam sesekali mengangkat permukaan air, tapi tak memecah menjadi ombak. Mendekati pulau Sanggaluhang, para penumpang perahu mendadak terkejut akibat mesin perahu tiba-tiba mati. Perahu pun hanyut mendekati pesisir pulau kecil tersebut.
Beberapa penumpang yang berusia remaja tak disangka-sangka melihat manusia-manusia kecil aneh berkepala yang botak sedang bermain-main di tepi. Beberapa dari makhkluk halus itu ada yang melambai memanggil ke arah perahu.
Melihat ketakutan di raut wajah para penumpang, Apete, sang pengemudi perahu mengerti apa yang sedang dilihat penumpang. Ia bersama beberapa lelaki dewasa mendayung perahu agar menjauh dari tepi pantai dan membiarkan perahu hanyut lebih menjauh dari pulau itu.
Menurut Apate dan Adolfina D yang menumpangi perahu itu, bila perahu mereka sampai merapat ke pulau Sanggaluhang, pasti mereka akan hilang disembunyikan makhkluk Lememi itu. Beruntung, kata keduanya, tak berapa lama, ada sebuah Panboat menghampiri mereka dan menolong para penumpang perahu dan di antar ke pulau Siau.
Mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Kepulauan Sitaro Drs. Jupiter Makasangkil, M. Teol, juga punya kesaksian tersendiri tentang teror Lememi. “Saudara saya bernama Semuel Bawole, yang tinggal di Keluarahan Tarorane, Siau, pernah juga disembunyikan Lememi saat mandi sore di Akelabo. Ia hilang selama sepekan. Tapi kemudian ditemukan lagi di pantai Malele,” kata birokrat yang juga budayawan ini.
Lememi kata Makasangkil saat diwawancarai Senin (22/9/2020), sejenis makhkluk halus yang punya tabiat menyembunyikan orang. “Dari cerita orang-orang tua, Lememi akan memaksa orang yang mereka sembunyikan untuk makan makanan mereka. Nah, jika orang itu makan, maka ia akan hilang selamanya. Tapi bila orang yang mereka paksa tak makan makanan mereka, kemungkinan besar orang hilang itu akan ditemukan lagi,” ungkapnya.
Dari kesaksian saudara saya Samuel Bawole, kata Makasangkil, wujud makhkluk Lememi yang menyembunyikannya adalah dari jenis yang nampak seperti wanita cantik. “Saat saudara saya di bawa ke negeri para Lememi, ia mengisahkan juga, sempat berjumpa dengan makhkluk Lememi bertubuh kecil berkepala botak.”
Dalam budaya masyarakat Sangihe Talaud, untuk menghindar teror Lememi yaitu dengan cara berdoa. “Orang-orang tua kami mengajarkan bila berjumpa dengan makhkluk halus Lememi kita harus berdoa. Dengan berdoa maka Lememi biasanya akan menghilang,” kata Makasangkil.
Dalam kesempatan terpisah, Drs. Micojan Bawuna, seorang budayawan Nusa Utara, mengatakan, banyak kisah dan peristiwa yang dialami beberapa orang saat bertemu dengan makhluk gaib ini yang menjadi bukti keberadaan mereka.
Tata Aba, lelaki berumur 70 tahun, warga Paniki, Siau Barat, adalah salah satu penduduk setempat yang berkali-kali menjumpai manusia alam tersebut, kata Bawuna. Dari kesaksiannya, antara lain dapat diketahui adanya kehidupan misterius pada dimensi alam yang lain yaitu alam para Lememi.
“Tata Aba sempat hilang berkali-kali disembunyikan Lememi. Bahkan ia pernah hilang selama sebulan baru ditemukan kembali sedang duduk di atas sebuah pohon besar,” kisah Bawuna.
Selain banyak kejadian orang hilang disembunyikan makhkluk halus Lememi yang dikisahkan para penduduk Kepulauan Sangihe Talaud. Keberadaan jenis makhkluk Lememi ini juga disentil D Brilman, seorang penginjil Eropa yang penah bertugas di Sangihe Talaud dalam bukunya “Onze Zendingsvelden De Zending op de Sangi – en Talaud- eilanden”.
Penulis : Iverdixon Tinungki
Discussion about this post