Menjabat Bupati Kabupaten Minahasa Selatan selama 2 periode sejak 2010 hingga 2020 adalah sebuah rentang cemerlang dalam karier politiknya.
Christiany Eugenia Tetty Paruntu, boleh dikata, tokoh perempuan dan politisi yang lahir dari jalinan berbagai kebetulan dan keberuntungan, serta produk dari beragam keadaan yang luar biasa, atau bahkan amat menakjubkan.
Ayahnya, Prof Ir Joppy Paruntu MS PhD, adalah seorang intelektual terpadang. Ibunya, Jenny Y Tumbuan, seorang politikus yang berhasil meniti karier di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara.
Ketika ayahnya menjabat Rektor Universitas Sam Ratulangi 2004-2008, perempuan kelahiran Manado, 25 September 1967, yang akrab disapa Tetty ini telah berada dalam area karier sebagai pengusaha, politisi Partai Golongan Karya (Golkar) dan pekerja sosial.
Sementara di kalangan perempuan Minahasa, Tetty dipandang sebagai salah satu ikon kecantikan gadis Minahasa.
Ia menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama Budi Mulia Bogor. Melanjutkan ke Harry Carlton Comprehensive School, Suthon Bomington–Notingham, Inggris. Kemudian ke Pitman College pada jurusan Manajemen Bisnis. Dia juga tercatat menempuh pendidikan formal pada West London College, mengambil jurusan Sistem Informasi Managemen.
Tahun 1990, ketika ayah dan keluarganya kembali dari tugas luar negeri, Tetty ikut bersama pulang ke Indonesia dan melanjutkan pendidikan formal di Institut Pengembangan Sumber Daya Manusia Mayagita – LPI.
Sepulangnya dari Inggris, Tety awalnya merintis karier lewat bidang sosial kemasyarakatan, di antaranya pada Eugenia Ministry, Lions Club Jakarta, dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jakarta Selatan.
Kemudian ia melangkah ke dunia usaha dengan menjabat Presiden Direktur PT Chandra Ekakarya Pratama yang bergerak di bidang produksi komponen listrik. Lalu menjadi direktur di PT Partim Indomakmur, Komisaris PT Trutama Star, dan Presiden Direktur PT Puspita Adhiniaga Indonesia.
Karier politiknya kemudian terbuka lebar di Partai Golongan Karya. Pertama-tama ia menjabat fungsionaris Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar dan merangkap Wakil Bendahara I Partai Golkar Sulawesi Utara.
Pada tahun 2009, ia maju dalam Pemilihan Bupati Minahasa Selatan berpasangan dengan Sonny Tandayu, dan meraih kemenangan. Dilantik sebagai bupati pada 14 Desember 2010 oleh Gubernur Sulawesi Utara S.H. Sarundajang. Sukses mempimpin Minahasa Selatan pada periode pertama, mengantar Tetty kembali terpilih sebagai Bupati Minahasa Selatan periode 2016-2020 berpasangan dengan Wakil Bupati Franky Donny Wongkar SH.
Di Minahasa Selatan, masyarakat memandang Tetty sebagai pemimpin dan pengambil kebijakan yang selalu berpihak kepada kepentingan rakyat. Ia disebut sangat dekat dengan masyarakatnya. Selang 10 tahun kepemimpinan, Kabupaten Minahasa Selatan mengalami senjumlah perubahan besar dan kemajuan di berbagai sektor pembangunan.
Untuk kiprahnya di dunia politik dan pemerintahan, ia menerima sejumlah penghargaan baik dari pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Nasional, bahkan Internasional.
Kendati dikenal sebagai politisi yang tak gemar mengumbar ambisi, menjelang akhir masa jabatannya yang kedua di Minahasa Selatan, Partai Golkar mendorong dia untuk ikut bertarung dalam Pemilihan Gubernur Provinsi Sulawesi Utara pada Desember 2020.
Sebagaimana tapak jejak kariernya, Christiany Eugenia Tetty Paruntu dengan segala kelemahan, kelebihan dan kecerdasannya, ia telah menjalani hal-hal terbaik dan terindah dalam kehidupannya kendati mungkin tidak bisa dilihat atau diraba olehnya, tetapi dirasakan hatinya.
Editor : Iverdixon Tinungki
Sumber : Manado Live, Katadata, Wikipedia
Discussion about this post