Manado, Barta1.com – Cukup banyak orang tua dan siswa mengeluhkan pembelajaran secara online di masa pandemi Covid-19. Penyebabnya karena pengunaan kuota internet sehingga biaya yang keluarkan cukup terasa memberatkan.
“Biaya kuota sangat membebani kebutuhan siswa. Dimana aplikasi yang digunakan sering memakan kuota yang begitu besar. Mau tidak mau orang tua harus membeli lagi agar anaknya bisa mengikuti pembelajaran daring,” ujar Deysi Masoara, orang tua siswa.
Namun ada pasangan muda di Manado, Brilliant Maengko (29) dan Yurike Makisurat (29) membagikan sedikit kelebihan mereka dengan menyediakan wifi gratis bagi anak-anak sekolah.
Orang tua dari Toar Maengko (4) ini beralamat di Pakowa, Lingkungan 5, Kecamatan Wanea,. Keduanya bukan saja menyiapkan wifi gratis, juga menyiapkan tempat bagi anak-anak dengan kuota 10 orang per harinya sesuai dengan protokol kesehatan.
“Rumah yang kami tinggal terdiri 2 lantai. Lantai pertama berukuran 5×7 m sedangan lantai duanya 6×10 m,” ujar Brilliant, Kamis (23/7/2020).
Dua tempat belajar di rumah mereka terletak di ruangan tamu lantai satu dan ruangan lantai dua. “Selain dua lantai tadi, ada juga halaman rumah yang dibuat teras ukuran 7×10 m,” katanya.
Menyiapkan wifi gratis bagi anak sekolah merupakan bagian dari gotong-royong membangun bangsa. “Di tengah pandemi Covid-19 pasti banyak yang terdampak, termasuk anak-anak kita. Bagaimana cara kami membantu anak-anak, maka saya dan istri menyepakati membuat program wifi gratis,” ujarnya.
Program sudah jalan sejak 20 Juli 2020, apalagi banyak siswi dan orang tua sangat mendukung dan sangat terbantu. “Harus diakui pemerintah menggeser anggaran Covid-19 menyediaan internet gratis tidaklah muda. Melihat beban ortu, saya bersama istri langsung bergerak agar bisa memfasilitasi internet gratis. Internet yang disiapkan paket unlimited,” bebernya.
Siswi SMA 7 Manado, Misyel Lalamentik mengaku senang dengan bantuan wifi yang sangat terbantu. “Bersyukur sekali bisa belajar dengan jaringan yang memadai. Biasanya belajar sering jaringan kurang baik,” ujarnya diamini Patricia Posumah, siswa SMA 1 Manado.
Peliput : Meikel Pontolondo
Discussion about this post