Manado, Barta1.com – Penerapan belajar lewat daring (dalam jaringan) atau online di masa pandemi Covid-19 bagi perguruan tinggi rupanya tak berjalan mulus. Selain kendala jaringan, lalu biaya kuota hingga kendala lain terus bermunculan.
Ironisnya, mahasiswa juga dituntut membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT) sesuai kebijakan kampus tersebut, padahal orang tua dalam kesulitan karena Covid-19. Pelak saja, mahasiswa diseluruh kampus Indonesia menyuarakan hal itu.
Belum selesai masalah-masalah itu, di Kampus Politeknik Negeri Manado muncul biaya ujian proposal secara daring mencapai Rp 400 ribu per orang. “Itu biaya makan minum (mami) bagi dosen penguji,” kata mahasiswa yang meminta namanya dirahasiakan, Jumat (17/7/2020).
Ia menyebutkan tidak ada kejelasan terkait anggaran ‘mami’ berbanderol Rp400 ribu bagi dosen penguji proposal di Jurusan Teknik Elektro. “Yang kami tidak mengerti, untuk apa uang itu? Tidak mungkin biaya makan minum sebanyak itu? Sedangkan kami maju ujian proposal secara online. Kalau pun ada, tidak sebanyak itulah. Kami pernah bertanya tapi tidak ada tanggapan yang jelas dari panitia ujian hingga saat ini,” bebernya.
Mahasiswa akhir Jurusan Teknik Elektro menambahkan, seharusnya kampus memberikan keringanan di tengah pandemi Covid-19. “Kan semua orang ikut terdampak pendemi Covid-19, termasuk orang tua kami. Tapi banyak yang sudah membayar Rp 400 ribu,” katanya.
Awalnya, sambung dia telah disepakati biaya Rp 400 ribu uang ‘mami’ ujian proposal secara tatap muka. Namun karena masih pandemi Covid-19, ujian berubah secara online, tapi anggarannya tidak berubah tetap Rp 400 ribu.
“Inikan tidak masuk akal. Jika dihitung dari jumlah mahasiswa akhir sebanyak 200 orang dan dikalikan Rp 400 ribu hasilnya Rp 80 juta, terus anggaran ini untuk apa? Kami mencoba mempertanyakan hal tersebut karena kasihan dengan orang tua kami, pendapatan menurun dan panitia ujian proposal tidak memiliki pengertian sedikitpun. Itu baru ujian proposal, belum ujian skripsi, berapa lagi akan dimintakan,” ujarnya.
Penelusuran Barta1.com, dari 6 jurusan di Politeknik Negeri Manado, biaya ujian proposal di Jurusan Pariwisata Rp 50 ribu, Administrasi Bisnis (AB) Rp 450 ribu, itu sekalian biaya proposal dan skripsi.
Lalu Jurusan Teknik Sipil Rp 250 ribu, Jurusan Teknik Mesin dan Akuntansi tidak meminta biaya untuk proposal. Sedangkan Jurusan Teknik Elektro Rp 400 ribu.
Ketua Panitia Proposal Jurusan Teknik Elektro, Deitje Pongoh dihubungi Barta1.com, Sabtu (18/7/2020) mengatakan, sebagai ketua panitia menyampaikan, ini tidak benar. “Jika ada berita seperti itu, itu hoax,” tegasnya.
Mendengarkan informasi tersebut, Direktur Politeknik Negeri Manado, Evert Slat sampai terkejut. “Sama sekali tidak ada amanah atau instruksi apapun disemua jurusan untuk hal-hal seperti itu. Kecuali atas inisiatif dari mahasiswa itu sendiri. Saya akan cek langsung kepada pimpinan Jurusan Elektro,” kata Evert Slat.
Peliput : Meikel Pontolodo
Discussion about this post