Manado, Barta1.com – Pandemi Covid-19 belum juga reda. Meski begitu, PSSI dan CEO klub Liga 2 telah mengadakan pertemuan secara daring, Jumat (29/5/2020).
Sulut United yang diwakili Bima Sinung Widagdo menyampaikan beberapa poin penting mengenai keberlangsungan kompetisi Liga 2 di tengah pandemi Covid-19.
Berdasarkan pada surat yang dikirim ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) dengan No Surat 0117/SE-SU-SBP/III/2020 dan 0125/SE-SU-SBP/V/2020 mengusulkan agar kompetisi tetap berlanjut namun dengan beberapa catatan.
“Diantaranya kompetisi dilaksanakan dengan memperhatikan protokol kesehatan yang dikeluarkan pemerintah. Dengan kemungkinan besar digelar tanpa penonton, hal ini akan berdampak pada potensi pendapatan klub dari tiket dan sponsorship. Oleh karenanya kompetisi harus digelar dengan memperhatikan beberapa hal, termasuk format kompetisi yang memperhatikan efisiensi biaya untuk klub,” ujarnya lewat rilis yang dikirim media officer Sulut United, Jumat malam.
Lalu kata dia, penyesuaian kontrak pelatih, official dan pemain yang mengacu situasi sekarang, dengan mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomi. “Hal ini harus dibuat aturan oleh PSSI agar menjadi dasar hukum bagi klub untuk penyesuaian kontrak. Kemudian optimalisasi pendapatan dari sponsor atau hak siar ke PT LIB selaku operator liga,” ucap Bima.
Kenapa manajemen Sulut United mengusulkan kompetisi diputar kembali? Menurut Bima, ada beberapa pertimbangan yakni kompetisi merupakan urat nadi persepakbolaan, vakumnya kompetisi akan menyebabkan kemunduran bagi persepakbolaan nasional.
“Vietnam, Thailand dan Kamboja kembali memutar kompetisi setelah ditunda karena pandemi Covid-19. Mempersiapkan beberapa agenda tim Nasional Indonesia dan juga mempersiapkan agenda besar yakni Piala Dunia U-20, dimana Indonesia menjadi tuan rumah. Timnas yang berisi putra-putri terbaik, dipilih dari bergulirnya kompetisi yakni berputarnya liga,” paparnya.
Dengan demikian, masukan dari Sulut United ini semoga menjadi bahan pertimbangan dengan bergulirnya kembali kompetisi sepakbola nasional dan menjadi obat akan kerinduan publik terhadap sepakbola sebagai hiburan dan pemersatu bangsa.
Peliput : Agustinus Hari
Discussion about this post