Manado, Barta1.com – Legislator PDIP, Richard Sualang mempertanyakan fasilitas dan penanganan di Rumah Singgah.
“Sekarang ini di sosial media sedang viral 4 orang dalam pengawasan (ODP) lari dari salah satu Rumah Singgah,” ujar Richard saat rapat dengar pendapat (RDP) di Kantor DPRD Sulut, Rabu (20/5/2020).
Icad, sapaan akrabnya menyebutkan, sebenarnya bagaimana penanganan di Rumah Singgah tersebut? Apakah penanganan sama dengan di penjara sampai mereka tidak betah dan lari.
“Adanya kejadian seperti ini. Saya ingin mengecek langsung. Jika teman-teman Komisi IV mau turun lapangan melihat kondisi secara langsung mari kita turun,” ajaknya sambil tersenyum.
Jika ada yang kurang dengan fasilitas perlu diperjuangkan adanya penambahan fasilitas, agar pasien yang diisolasi betah dalam penanganan. Berbicara terkait keselamatan dan kenyamanan banyak orang, jangan setengah-setengah,” tutur Ketua DPC PDIP Manado.
Mendengar pertanyaan Richard Sualang, Kadis Kesehatan Sulut, dr Debby Kalalo didampingi dr Steaven Dandel selaku Jubir Covid-19, menanggapi.
“Penanganan yang dilakukan di Rumah Singgah yakni selalu melihat kondisi pasien dengan pemeriksaan kesehatan. Diberikan olahraga dan makanan yang bergizi setiap harinya. Semuanya penanganan sesuai protoko; Covid-19, selama karantina 14 hari,” ujar Debby.
Ia menambahkan 5 Rumah Singgah di Sulut disediakan 1125 tempat tidur bagi masyarakat yang diisolasi.
Peliput : Meikel Pontolondo
Discussion about this post