Sangihe, Barta1.com — Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia, Letjen (TNI) Doni Monardo mengunjungi Kabupaten Kepulauan Sangihe untuk melihat dari dekat lokasi bencana Tanah Longsor dan Banjir Bandang yang menimpa beberapa titik pada 3 Januari 2020 lalu.
Monardo disambut Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, Jabes Ezar Gaghana, di rumah jabatan atau Papanuhung Santiago Tampungang Lawo, Senin (6/1/2020) kemudian meluncur ke Posko Utama pelayanan dan penampungan pengungsi di tiga titik bencana di Kecamatan Manganitu dan Tamako.
Monardo turut prihatin dan berduka atas meninggalnya 3 orang korban bencana longsor dan banjir bandang di Kampung Lebo. Dirinya mengatakan kedatangannya merupakan wujud kehadiran negara di Kabupaten Kepulauan Sangihe sebagai beranda utara NKRI.
“Saya kemarin waktu bersama-sama dengan Pak Presiden Joko Widodo dalam satu pesawat menuju ke Bogor sempat ditanya Pak Presiden bagaimana Sangihe. Perhatian Presiden kepada Sangihe sebagai beranda paling depan NKRI bagian utara begitu besar, makanya saat ini saya hadir di sini,” ungkap Monardo.
Melihat kondisi alam dan perubahan iklim dirinya mengajak masyarakat dan pemerintah daerah agar dapat menjaga alam agar setidaknya bisa meminimalisir dampak bencana alam.
“Jaga alam dengan baik dan biar alam yang menjaga kita semua. Dan kedepannya baiknya ada penguatan yang harus dilakukan bersama-sama lintas sektoral dalam meminimalisir dampak bencana yang akan terjadi kedepan,” imbuhnya.
Untuk meringankan beban masyarakat yang tertimpa bencana, pemerinta pusat menyerahkan bantuan yang langsung diterimah Bupati Sangihe Jabes E Gaghana SE ME di Rumah Jabatan Bupati. Bantuan tersebut di antaranya Rp 500 juta untuk penanggulangam bencana Kampung Lebo.
Kemudian dana stimulan pembangunan rumah warga yang terkena dampak bencana di semua lokasi masing-masing Rp 50 juta untuk rumah yang hanyut maupun tertimbun longsor, Rp 25 juta untuk rumah rusak parah dan Rp 10 juta untuk rumah yang rusak ringan. Untuk dana stimulan ini, Monardo meminta Bupati untuk segera membuatkan Surat Keputusan (SK) secepatnya.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sangihe, Rivo Pudihang menyampaikan ada tiga kriteria penanganan pengungsi yang disampaikan Kepala BNPB Letjen (TNI) Doni Monardo, yaitu korban rumah rusak berat, kemudian rusak sedang, kemudian rusak ringan.
“Jadi kita lagi mendata klasifikasi ini akan di salurkan nanti berdasarkan bantuan dari BNPB Pusat. Kami akan mengajukan beberapa proposal ke sana setelah penangan untuk penanganan, setelah penanganan darurat kita akan melakukannya untuk pemulihan. Ini prosesnya ada, baik administrasi, proses pengusulan dan pelaksanaan di lapangan. Intinya kami, menyelamatkan korban dan menjaga kondisi pengungsi di beberapa tempat.” Ungkap Pudihang, Senin (6/1/2020). (*)
Peliput : Rendy Saselah
Discussion about this post