Manado, Barta1.com – Sukses di Minahasa Utara dan Bitung, kini giliran SMKN 1 Manado disambangi Jurnalis Pendidikan Sulut dengan tema ‘Penguatan Pendidikan Karakter Melalui Workshop Jurnalistik Siswa’ yang dibuka oleh kepala sekolah Moodie Lumintang Mpd dan diikuti oleh seluruh perwakilan jurusan yang ada disekolah tersebut, Rabu (06/11/2019).
Dalam sambutannya, Kepsek Moodie Lumintang Mpd sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan ini.”Ini sangat baik untuk pengembangan karakter siswa lewat peran pers yang diedukasikan ke mereka karena selama Ini mereka diberikan pelatihan dengan materi yang berbeda,”katanya.
Lanjut Moodie, di era perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat di zaman ini diperlukan pembekalan kepada para siswa dalam menggunakan media sosial dengan baik.
“Melalui pelatihan ini siswa sekalian dapat mengetahui cara menangkal berita hoax yang beredar di media sosial sehingga mereka dapat memilah dan memilih hal-hal yang baik dan buruk sehingga ke depannya mereka menjadi bijak dalam menggunakan media sosial,” harapnya.
Senada dengan itu Ketua Jurnalis Pendidikan Sulut (JPS) Zulkifli Madina mengatakan sangat bersyukur pelaksanaan Penguatan Karakter Siswa di SMKN 1 Manado dapat terlaksana dan berjalan dengan sangat baik dan mengapresiasi kegiatan yang diikuti oleh 52 siswa sebagai peserta.
“Workshop jurnalistik siswa adalah program inti dari JPS untuk membantu meningkatkan mutu pendidikan di Sulut dengan memberikan penguatan pendidikan karakter bagi para siswa,” bebernya.
Dia menambahkan JPS memberikan sosialisasi kepada para siswa menyangkut berita Hoax atau berita bohong serta bagaimana mencegah atau tidak turut serta dalam menyebarkannya sehingga terhindar dari UU ITE.
“Selain itu para siswa juga mendapatkan ilmu tentang tugas-tugas jurnalis, dasar penulisan berita, dan sejarah media massa didunia, Indonesia dan di Sulut.Kami JPS akan menjadi wadah independen yang akan memajukan dunia pendidikan khususnya di Sulut,” kata dia.
Salah satu siswa, Vinaria Rauf bertanya bagaimana melihat berita hoax dan tidak. Pertanyaanya ditanggapi langsung oleh Pemateri Yosep Ikanabun.
“Untuk melihat berita hoax atau tidak, Kita teliti terlebih dahulu beritanya atau mencari infomasi yang jelas.”
Kemudian saat ditanya kembali oleh Yosep Ikanabun kepada siswa, ketika melihat berita hoax apa yang akan dilakukan adik-adik. Dengan cepat siswa menjawab melaporkan kepada kepolisian atau pihak yang bisa menindak media yang ada.
Lanjut pemateri kedua, Agus Hari menjelaskan terkait cara membuat berita dengan 5W1H, wawancara dan praktek menulis kepada 52 siswa yang menjadi peserta. (*)
Peliput: Meikel Pontolondo
Discussion about this post