Manado, Barta1.com – Tidak banyak yang berubah pada Abdul Wahid Ibrahim. Sejak pertama kali terpilih sebagai wakil rakyat Manado pada 2014, hingga kedua kalinya pada 2019, dia masih konsisten menunggangi motornya ke kantor dewan kota di Tikala.
“Belum punya mobil pribadi,” katanya pada Barta1.com, saat ditemui sehari menjelang pelantikan anggota DPRD Kota Manado. Pelantikan itu sudah dilakukan Rabu 14 Agustus 2019, di aula Kantor Walikota Manado.
Wahid bersama 39 legislator hasil Pilcaleg 2019 dikukuhkan untuk menempati kantor dewan selang 5 tahun ke depan. Sudah 2 periode jadi anggota dewan, politisi Partai Amanat Nasional ini tetap bersahaja.
Motor yang dipakai ke kantor selama menjabat anggota DPRD itu sebagai penanda masa lalunya sebelum dipilih rakyat. Iya, profesi Wahid adalah tukang ojek! Walhasil, motor bebek yang mengantar Wahid ke kantor akan terlihat lagi di antara barisan mobil-mobil mewah di parkiran kantor DPRD Manado.
“Kalau pakai mobil itu saya pinjam milik teman, rencananya ke depan juga tetap pakai motor,” katanya sembari tersenyum.
Lima tahun silam, Wahid yang tukang ojek itu bikin kejutan saat meraih cukup suara dari Dapil Tuminting-Bunaken yang mengantarnya ke kursi dewan kota. Kendati taraf sosialnya otomatis mengikuti jabatan, keseharian Wahid tetap bersahaja.
Wahid masih ingat kisah-kisah masa lalu saat menjadi ojek pangkalan. Bekal di masa itu membuat dia paham apa yang mesti diperjuangkan untuk rakyat kecil. Sebagai politisi yang menapak karier —benar-benar— dari bawah, dia juga tahu persis tugasnya di DPRD adalah menjadi penyambung lidah rakyat.
“Masih ada pekerjaan rumah yang belum dilaksanakan pada periode 2014-2019, kiranya di periode kedua ini saya akan fokus pada misi awal, apa artinya menjadi perpanjangan lidah rakyat,” katanya lagi. (*)
Peliput: Albert P. Nalang
Discussion about this post