Minahasa, Barta1.com – Warga Kelurahan Singkil, Manado, Miftahor Arifin Wijaya (54) ditemukan tak bernyawa di kompleks terminal Tondano, sekitar pukul 08.50 WITA, Kamis (13/6/2019).
Hal ini disampaikan Amang seorang saksi yang pertama kali melihat korban. Dia menjelaskan, dirinya sempat melihat seorang lelaki yang tidak dikenal sedang duduk di depan rumah Keluarga Suatan-Nender. Tepatnya, di Kelurahan Wawalintouan Kecamatan Tondano Barat.
Saksi pun kaget karena melihat korban jatuh tersungkur di depan teras rumah dan mengeluarkan banyak darah dari mulut. Melihat kejadian tersebut, Amang bergegas melaporkan kejadian kepada kepala terminal Tondano, Donni Kuron.
“Waktu saya lihat korban kondisinya saat itu dalam keadaan tersungkur dan mengeluarkan banyak darah dari mulut,” ungkap Amang yang keseharianya sebagai kondektur bus Tondano-Manado.
Pihak terminal langsung melaporkannya ke pihak kepolisian, dalam hal ini KA SPKT Polres Minahasa. Mendengar laporan tersebut, KA SPKT dan piket serta personil identifikasi bergegas menuju TKP.
Dari hasil olah TKP, ditemukan KTP korban bekerja sebagai karyawan swasta. Sedangkan alamat yang tertera, Kelurahan Singkil I Jalan Hasanuddin Lingkungan IV RW 004, Kota Manado.
“KTP ditemukan di dompet korban. Di dalamnya ada beberapa barang berupa uang Rp2.037.000, obat jenis antimo, minyak kayu putih, minyak urut dua botol, serta kartu BPJS atas nama korban,” ungkap Kapolres Minahasa, AKBP Denny Situmorang melalui Paur Humas Aipda Reynol Wowor.
Dikatakan Reynol, dari hasil pemeriksaan di lokasi TKP, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Penulis : Martsindy Rasuh
Discussion about this post