Manado, Barta1.com – Fakultas Hukum (FH) Unsrat Manado bekerjasama dengan Komisi Yudisial (KY) Republik Indonesia menggelar program Klinik Etik dan Advokasi untuk puluhan mahasiswa di kampus tersebut. Salah satu materi yang dipelajari adalah bagaimana menulis terkait peran dan fungsi KY di media massa.
“Kerjasama kami dengan Komisi Yudisial ini sudah memasuki tahun kelima, dimulai sejak tahun 2015 silam,” ungkap dosen FH Unsrat, Carlo Gerungan, Sabtu (11/05/2019).
Gerungan mengungkapkan, salah satu tujuan program Klinik Etik dan Advokasi adalah agar mahasiswa dan juga dosen bisa memahami tugas dan fungsi KY.
“Selanjutnya tentu diharapkan melalui mahasiswadan dosen ini, masyarakat bisa memahami tugas dan fungsi KY sebagai lembaga Negara yang mengawasi etik dan perilaku hakim, sekaligus juga mengadvokasi hakim,” ujar Gerungan yang juga mentor pada Program Klinik Etik dan Advokasi ini.
Dia menambahkan, salah satu pendekatan agar mahasiswa bisa memahami tugas dan fungsi KY adalah dengan menulis artikel atau opini di media massa terkait keberadaan lembaga tersebut.
“Dengan menulis artikel di media massa, selain mahasiswa itu belajar tentang keberadaan KY, juga bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat melalui tulisan itu,” ujarnya.
Gerungan menambahkan, ada 30 peserta yang mengikuti Klinik Etik dan Advokasi dan diharapkan bisa menghasilkan 30 tulisan.
“Jika tiga puluh tulisan ini dimuat di media massa, diharapkan bisa memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait apa itu Komisi Yudisial,” ujar Gerungan.
Terkait penulisan artikel di media massa, Gerungan mengatakan, pihaknya mengundang Ketua Majelis Etik AJI Manado Yoseph E Ikanubun untuk memberikan materi. Dalam pemaparannya, Ikanubun mengulas tentang bentuk-bentuk tulisan yang ada di media massa, termasuk bagaimana tekhnik-tekhnik menulis. Di media massa itu ada tulisan berupa berita yang ditulis oleh wartawan. Ada juga opini atau artikel yang ditulis oleh warga.
“Nah, kawan-kawan mahasiswa ada pada posisi penulis opini, atau artikel,” ujarnya.
Ikanubun juga menyinggung tentang tema-tema tulisan yang berpeluang dimuat di media massa misalnya yang memenuhi nilai aktual, penting, dan mempengaruhi publik.
“Juga perlu diperhatikan sistematika penulisan, termasuk referensi dan narasumber untuk mendukung opini atau artikel yang kita tulis,” ujar Ketua AJI Manado Periode 2012 – 2018 ini.
Peliput: Albert P. Nalang
Discussion about this post