Sangihe, Barta1.com – Hasil produksi cabai rawit dan tomat mulai mencukupi di Kepulauan Sangihe. Hal ini diungkapkan Kadis Pertanian Kabupaten Kepulauan Sangihe, Matilda Lumeling.
Dalam pengamatannya, beberapa bulan terakhir sudah berkurang cabai dan tomat yang didatangkan dari luar daerah. Sebab semua kebutuhan masyarakat sudah dapat dipenuhi oleh hasil panen masyarakat lokal.
“Sekarang ini sudah ada beberapa kecamatan yang berhasil melakukan panen cabai, tomat dan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di Sangihe. Kebanyakan yang saat ini dijual di Pasar Towoe merupakan hasil panen petani setempat,” katanya didampingi Sekertaris, Golfriet Pella.
Selanjutnya Lumeling menjelaskan bahwa untuk saat ini produksi hortikultura di Sangihe terbagi dibeberapa wilayah kecamatan. Tahuna Barat penghasil tomat dan cabe, Malamenggu Tabukan Selatan penghasil cabe dan Kampung Lenganeng, Kecamatan Tabukan Utara penghasil sayuran.
“Sebenarnya kami memang ada rencana rencana di dataran tinggi itu akan dibuatkan sentra horti dan sayuran. Tentu semua harus didukung dengan dana yang cukup. Tetapi untuk sementara ini di Tahuna Barat dan Tabukan Selatan, Malamenggu. Dan ada juga dibagian Bukide, Tabukan Selatan Tenggara,” kata Lumeling.
Tentu dalam mendorong produktifitas pertanian pemerintah harus serius terutama pendampingan kepada petani-petani lokal haruslah terus dilakukan. Menjawab hal itu Dinas Pertanian Kabupaten Kepulauan Sangihe mengakui keterbatasan jumlah penyuluh pertanian yang dirasa masih kurang.
“Soal pendampingan, kalau dari dinas kami perpanjangan tangan adalah penyuluh, cuma memang kami mengakui penyuluh kami sangat terbatas. Untuk di Tabukan Selatan saja, di sana cuma satu penyuluh dalam satu kecamatan. Sedangkan kalau sebenarnya setiap desa harus satu penyuluh. Tapi kita di Sangihe ini ada yang satu kecamatan cuma satu penyuluh. Tahuna Barat ada penyuluh tiga. Secara teknis tugas mereka, membagi wilayah, beberapa desa. Tapi Kecamatan Tabukan Selatan tidak ada pilihan karena hanya sendiri,” ujarnya.
“Yang kami harapkan petani mencari informasi di Balai Penyuluhan Pertanian di Birahi, Tabukan Selatan. Jadi karena terbatasnya penyuluh tidak bisa menjangkau ini, yah diharapkan petani dapat ke situ untuk dapat informasi,” jelas Lumeling.
Bantuan Pupuk
Terkait dengan pupuk untuk menopang produksi pertanian, di Dinas Pertanian Sangihe hanya menyediakan pupuk kandang dengan jumlah yang akui terbatas. Namun demikian pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe semenjak tahun 2018 telah memberikan pupuk subsidi jenis ponska plus.
“Tahun lalu baru mulai, ternyata tadi dapat info itu sangat membantu petani. Jadi dari Rp 11000 menjadi Rp 4000. Pembagian pupuk bersubsidi 2018, terakhir pada bulan Januari 2019. Jadi pemerintah daerah subsidi Rp 7000. Tahun 2019 untuk pupuk subsidi sudah ada anggaran dan itu masih di Badan Keuangan Daerah,” pungkas Lumeling.
Berdasarkan data produksi panen tahun 2018 Kecamatan Tahuna Barat, mendominasi hasil panen cabai rawit dengan jumlah 102 ton dan disusul Tabukan Selatan sebanyak 40 ton. Sedangkan untuk produksi hasil panen tomat, Kecamatan Tahuna Barat mencapai 720 ton, Tabukan Utara 675 ton dan diikuti tiga belas Kecamatan lainnya.
Sedangkan produksi panen keseluruhan 2018 tanaman cabai rawit dan tomat dari 15 Kecamatan di Sangihe, dari luas panen cabai rawit sebesar 150 hektar dengan hasil produksi sebanyak 300 ton. sedangkan tomat 171 hektar, dengan hasil produksi panen mencapai 2565 ton.
Pelipur : Rendy Saselah
Discussion about this post