Talaud, Barta1.com — Problem jaringan internet di Kabupaten Kepulauan Talaud seakan belum ada titik terang. Padahal, pembangunan fiber optik, teknologi spesifikasi tinggi menggunakan sinyal cahaya, sudah selesai. Apalagi bangunan pengendalinya di jalan raya Melonguane-Mala telah diresmikan serentak bersamaan dengan daerah lain.
Masyarakat Talaud kini bertanya-tanya tentang persoalan jaringan internet tersebut. Bahkan, hal ini menjadi ramai diperbincangkan oleh warga net di media sosial (Medsos). Menanggapi hal ini, Tecnical Engineering Fiber Optik Palapa Ring Tengah, P8 wilayah Sulawesi Utara dan Maluku, Stenly Lindo menerangkan, masalah yang ada bukan di fiber optiknya.
“Persoalannya bukan di fiber optik, karena fiber optik sudah beroperasi sejak diresmikan bulan lalu,” ujar Lindo pekan lalu.
Menurutnya akses jaringan internet harus melalui provider karena provider memiliki tower sebagai pemantul jaringan.
“Fiber optik bukan pemantul jaringan. Olehnya, harus ada provider yang menyambungkan kabel jaringan ke fiber optik karena mereka memiliki tower sebagai sarana pemantul jaringan,” jelas Lindo.
Hingga kini untuk pemasangan kabel jaringan, Lindo mengungkapkan, belum ada satu pun provider yang menghubungi.
“Sampai saat ini belum ada provider yang menyambungkan kabel ke fiber optik,” ungkap Lindo.
Diketahui, fiber optik bekerja dengan memanfaatkan sifat cahaya yang unik, mempunyai kecepatan sangat tinggi dan dapat dibelokkan yang kemudian kita sebut sebagai refleksi internal total. Refleksi internal total merupakan fenomena optik yang terjadi jika cahaya mengenai perbatasan antara dua medium dengan sudut lebih besar dari sudut kritis yang diukur secara normal terhadap permukaan.
Fenomena ini hanya dapat terjadi jika cahaya merambat dari medium dengan indeks bias yang lebih besar menuju medium dengan indeks bias yang lebih kecil, misalnya cahaya yang merambat dari air ke udara.
Selain itu, prinsip kerja fiber optik dapat digambarkan menggunakan analogi: jika kita ingin menerangi sebuah terowongan yang lurus, kita cukup menyalakan lampu dan cahaya akan memancar lurus sehingga terowongan akanmenjadi terang.
Lain halnya jika terowongan tersebut berkelok-kelok. Jika kita hanya menyalakan lampu, cahaya dari lampu tidak dapat menerangi seluruh terowongan karena sebagian cahaya akan terhalang oleh belokan terowongan.
Cara supaya lampu dapat menerangi seluruh terowongan adalah dengan meletakkan cermin pada lekukan terowongan supaya cahaya dari lampu dapat membelok menuju lokasi yang kita inginkan.
Perlu diperhatikan, sumber cahaya (sinyal) dari luar yang akan masuk ke core serat optik harus diperhitungkan terlebih dahulu sudut datangnya. Ketika cahaya dari core berpapasan dengan perbatasan cladding, cahaya akan membentuk sudut yang lebih besar dari sudut kritis, terjadi refleksi internal total yang menyebabkan cahaya membelok ke bagian bawah, kemudian ketika berpapasan dengan perbatasan cladding di bawah, cahaya tetap membentuk sudut kritis sehingga membelok kembali ke atas, dan seterusnya hingga cahaya sampai ke bagian penerima.
Jika kecepatan suara itu adalah 343 meter per detik, sedangkan untuk kecepatan cahaya itu kira-kira 300.000.000 meter per detik.
Marthen Tanamangge, warga Melonguane ibukota Kabupaten Kepulauan Talaud, menyesalkan parahnya jaringan data yang lemot.
“Kondisi jaringan internet yang ada bisa bikin orang stres karena banyak data yang harus dikirim via email, sementara jaringannya parah,” keluh pria yang bekerja di salah satu bank di Talaud.
Beberapa jurnalis juga mengeluhkan kondisi ini. Beberapa jurnalis di Talaud kesulitan bekerja akibat jaringan internet yang sulit diakses. Apalagi jurnalis online yang membutuhkan kecepatan pengiriman berita saat berada di lapangan.
“Kalau kayak gini bagaimana mau kerja maksimal di tengah parahnya jaringan internet. Sementara kita di lapangan, mengharapakan jaringan internet untuk mengirim data,” ungkap Melky Tumpia, jurnalis media online di talaud.
“Memang permasalahan jaringan internet ini sering bikin pusing kepala. Nggak bisa kirim email ke kantor. Kalaupun bisa harus numpang Wifi teman,,” timpal Iven Mamentiwalo, salah satu wartawan TV. (*)
Peliput: Evan Taarae
Discussion about this post