MANADO, BARTA1.COM – Gabungan Relawan Peduli Lingkungan diantaranya Simpatisan Alam Indonesia (SAI), KMPA TANSA Sulut, MPA DE LA SALLE, dan aktivis lingkungan, Frets Pieter, turun membantu warga membersihkan rumah mereka usai diterjang bencana banjir dan longsor.
Total para relawan ini berjumlah 12 orang turun langsung dalam aksi pembersihan di Loroang Soputan, Tuminting dan Cempaka, Kecamatan Bunaken, Sabtu (2/2/2018).
Hujan lebat menguyur Kota Manado, Jumat (1/2/2019), mengakibatkan berbagai daerah tergenang air hingga rumah-rumah warga rusak parah.
Melihat bencana tersebut membuat Relawan Peduli Lingkungan tidak tinggal diam dan langsung melakukan aksi pembersihan.
Frets Pieter, mengungkapkan musibah yang dialami semoga bisa cepat terselesaikan. “Bagi korban tanah longsor dan banjir kirannya diberikan kekuatan dan ketabahan,” tuturnya.
Dia pun berharap aksi ini bisa meringankan beban masyarakat dan suadara-suadara kita yang terkena bencana. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada relawan-relawan yang sudah membantu dalam pembersihan tadi siang. Semoga setiap kebaikan dari teman-teman bisa dibalas oleh Tuhan,” ungkap Fenly Derek, salah satu korban banjir.
Arci Lutia, relawan lainnya mengungkapkam bencana menjadi pembelajaran kita bersama, baik masyarakat dan pemerintah. “Bagi masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan. Bagi pemerintah kami kurang setuju kalo bak sampah dihilangkan disetiap lingkungan. Kami sudah tidak pernah melihat bak sampah lagi yang tersedia disetiap lingkungan,” tuturnya.
Selain bak sampah, kata dia, infastruktur seperti saluran air diperhatikan. Juga perkuat peraturan daerah guna penegakan hukum bagi mereka yang sering merusak lingkungan. “Ketika membangun infastruktur, mohon perhatiannya terlebih dahulu mengenai dampak lingkungan dari pembangunan tersebut,” ungkap Arci.
Peliput : Meikel Eki Pontolondo
Discussion about this post