MANADO, BARTA1.COM – Dua hari terakhir ini Sulawesi Utara diterjang angin kencang dan gelombang tinggi mencapai 4 meter. Tercatat tiga korban jiwa akibat bencana alam tersebut. Seorang nelayan di Minahasa Utara dan suami istri di Manado kesetrum saat angin kencang siang hari, Rabu (26/12/2018) lalu.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun telah rilis peringatan dini gelombang tinggi capai 4 meter landa perairan di Indonesia, sehingga warga yang hendak liburan Tahun Baru 2019 sebaiknya menghindari wilayah pantai.
BMKG menyebutkan peringatan dini gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia berlaku dari tanggal 27 Desember 2018 hingga 30 Desember 2018.
Prediksi gelombang tinggi tersebut berdasar pada adanya pola tekanan rendah di Samudera Pasifik dan Laut Cina Selatan. Kecepatan angin tertinggi terpantau ada di Selat Sunda, Perairan Kepulauan Seribu, Laut Sulawesi, Perairan Kep. Sangihe – Kep.Talaud, Perairan utara Halmahera, dan Laut Banda.
Hal tersebut akhirnya mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang.
Ada 3 kategori gelombang tinggi berdasar pada peringatan yang dikeluarkan oleh BMKG.
Tinggi gelombang 1.25 hingga 2.50 meter berpeluang terjadi di 24 wilayah perairan Indonesia.
Tinggi gelombang 2.50 hingga 4.0 meter berpeluang terjadi di 8 wilayah perairan Indonesia.
BMKG juga mengeluarkan peringatan untuk aktivitas pelayaran agar waspada terhadap gelombang yang bisa mencapai 6 meter.
BMKG juga mendeteksi potensi gelombang tinggi di perairan Utara kepulauan Anambas hingga kepulauan Natuna, laut Jawa bagian barat, laut Flores, perairan kepulauan Baubau hingga kepulauan Wakatobi, Laut Banda bagian barat, perairan selatan Kepulauan Sermata hingga kepulauan Tanimbar, laut Arafuru bagian barat, laut Sulawesi, perairan Utara Sulawesi, perairan Kepulauan Sangihe hingga Kepulauan Talaud.
“Perairan Bitung Manado, laut Maluku bagian Utara, perairan Halmahera, laut Halmahera, perairan Utara Papua Barat hingga Papua dan Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Papua juga berpeluang menghadapi gelombang tinggi,” tulis BMKG.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut, Joy Oroh juga mengingatkan kepada masyarakat agar menghindari lokasi-lokasi yang rawan bencana. “Bencana alam memang tak bisa kita prediksi, alangkah baiknya kita waspada dengan kondisi yang ada. Dan sejauh ini tidak ada tsunami di Sulut,” ujarnya dihubungi Barta1.com, Kamis (28/12/2018).
Ia menambahkan, petugas BPBD di daerah-daerah disiagakan mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan. “Kita berharap cuaca buruk segera berakhir sehingga kita boleh merayakan akhir tahun dengan tenang,” kata Joy.
Peliput : Agustinus Hari
Discussion about this post