MANADO, BARTA1.COM – Komunitas Gerakan Masa Depan (GMD) melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada masyarakat Sario, Titiwungan Selatan Lingkungan 2, tepatnya di Kampung Sanger yang lokasinya berada di pingiran sungai, Sabtu (10/11/18).
Dalam kegiatan tersebut dihadiri masyarakat setempat, dan sejumlah komunitas diantaranya Kawan Peduli Bumi, Green Community, SMAN 7 Manado, Cells Manado, dan Sukulani Jaya.
Duta Sumolang, Ketua GMD mengungkapkan kegiatan kepedulian terhadap lingkungan ini dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November.
“Bertujuan menyadarkan masyarakat tentang bagaimana menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan. Melainkan sampah tersebut bisa dijadikan nilai ekonomi,” ujarnya.
Ia menyebutkan sebagai anak muda harus menjadi ujung tombak untuk selalu mengadvokasi masyarakat baik dari penyadaran mengenai lingkungan, hukum dan kepedulian terhadap kebutuhan masyarakat.
“Komunitas kami ini baru dua bulan terbentuk. Tergabung dalam komunitas kami yakni SMA 7 Manado, Kawan Peduli Bumi, Cells Manado, Sukulani Jaya dan mahasiswa Unsrat yang memiliki kepedulian yang sama terhadap masyarakat, baik lingkunganya, ekonomi serta kebutuhanya,” ujarnya.
Dan memperingati Hari Pahlawan tidak harus diperingati dengan pertumpahan darah seperti yang dilakukan para pahlawan, tapi bisa dengan menyadarkan masyarakat untuk melindungi lingkungan. “Kita menyadarkan masyarakat bagaimana menjaga lingkungan, karena kita semua bagian dari pahlawan lingkungan untuk masa depan anak-anak dan cucu kita nanti,” tutur Duta.
Marlon Kamagi, Bank Sampah Cells Manado dalam pemberian materinya kepada masyarakat mengungkapkan masalah lingkungan adalah masalah kita bersama.
“Bumi ini adalah titipan anak cucu kita. Jika tidak diperhatikan lingkungan, maka lingkungan kita akan menyerang balik kepada kita, seperti penyakit. Contohnya, sampah plastik dibuang di sungai, lalu hanyut ke laut dan dimakan ikan. Ikan itu dimakan manusia, maka setelah kita makan, ikan itu mengalami penyakit, seperti penyakit kulit. Mari bijak-bijak lah kita menjaga lingkungan, serta jadikan sampah menjadi nilai ekonomi,” ujarnya.
Dia menambahkan, bentuk pengelolah sampah, seperti bentuk bang sampah guna membantu ekonomi keluarga dan membantu lingkungan. “Sampah memiliki nilai jual yang luar biasa, dan bisa menghasilkan hal-hal yang luar biasa, seperti dari bahan plastik bisa dijadikan batu bata untuk bangunan, dan bisa diolah menjadi minyak bahan bakar,” ucapnya.
Marlon mengajak masyarakat Kampung Sanger, Sario Titiwungan Selatan, Lingkungan 2 untuk membentuk kepengurusan bank sampah untuk menambah nilai ekonomi bagi keluarga yang akan menjadi bagian dari bang sampah. “Itu juga untuk mengurangi sampah dan menjaga lingkungan,” harap marlon.
Peliput : Meikel Eki Pontolondo
Discussion about this post